Saufiyani, Saufiyani
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

POLA ASUH PASUTRI MILENIAL DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK DI DESA PINTU AIR KECAMATAN PELAIHARI KABUPATEN TANAH LAUT Saufiyani, Saufiyani; Rabiaty, Rahmi
AL-FALAH: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol 25, No 2 (2025): Published in September of 2025
Publisher : STAI AL FALAH Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47732/alfalahjikk.v25i2.935

Abstract

Abstract Millennial married couples play a crucial role in instilling religious values in their children through appropriate parenting practices. These parenting practices significantly influence character formation and provide consistent role models, fostering morality and religiosity in children in the modern era. This study aims to determine the parenting practices of millennial married couples in instilling religious values in children. Furthermore, it also aims to identify supporting and inhibiting factors in their implementation. This study employed a qualitative approach with descriptive methods. The subjects were millennial married couples and their children, while the objects were the parenting practices of millennial married couples in instilling religious values and the factors influencing them. Data were collected through observation, interviews, and documentation. Data were analyzed through classification, editing, and interpretation, as well as qualitative descriptive analysis with inductive conclusions drawn. The results show that there are three types of parenting styles used by millennial couples in instilling religious values in their children: democratic, authoritarian, and permissive. The democratic style is reflected in parents who guide their children with open communication, set examples, and present religious activities in an engaging manner. The authoritarian style emphasizes strict religious rules and strong parental control. Meanwhile, the permissive style is characterized by full freedom given to the child with minimal rules and lack of supervision in religious practices. Supporting factors include parental role modeling, routine family worship, and the use of religious media. On the other hand, inhibiting factors include children’s fatigue from school activities, lack of parental supervision, and the dominance of digital entertainment such as online games. Keywords: Children, Millennial Couples, Religious Values, Parenting Style. Abstrak Pasutri milenial memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan kepada anak melalui pola asuh yang tepat. Pola asuh ini sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter serta pemberian teladan yang konsisten, demi pembinaan akhlak dan religiusitas anak di era modern seperti saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asuh pasutri milenial dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan pada anak. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaannya. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah pasutri milenial dan anak-anak mereka, sedangkan objek penelitian adalah pola asuh pasutri milenial dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui proses klasifikasi, penyuntingan (editing), interpretasi data, serta dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan penarikan kesimpulan secara induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga bentuk pola asuh yang diterapkan pasutri milenial dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan pada anak, yaitu pola asuh demokratis, otoriter, dan permisif. Pola asuh demokratis tampak pada orang tua yang membimbing anak dengan komunikasi terbuka, memberikan teladan, serta mengemas kegiatan ibadah secara menyenangkan. Pola otoriter dicirikan dengan penekanan pada aturan ibadah yang tegas serta kontrol yang ketat terhadap pelaksanaannya. Sementara itu, pola permisif ditandai dengan pemberian kebebasan penuh kepada anak tanpa banyak aturan dan minim pengawasan terhadap praktik keagamaan anak. Faktor-faktor pendukung dalam proses penanaman nilai keagamaan meliputi keteladanan orang tua, rutinitas ibadah bersama, serta pemanfaatan media keagamaan. Adapun faktor-faktor penghambatnya antara lain kelelahan anak akibat aktivitas sekolah, kurangnya pendampingan dari orang tua, serta dominasi hiburan digital seperti permainan (game) online. Kata Kunci: Anak, Nilai-Nilai Keagamaan, Pasutri Milenial, Pola Asuh.