This Author published in this journals
All Journal Koneksi
Susanto, Paulina
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peran Komunikasi Intrapersonal terhadap Penerimaan Tren Work Life Balance Menjadi Gaya Hidup Generasi Z di Indonesia Susanto, Paulina; Candraningrum, Diah Ayu
Koneksi Vol. 9 No. 2 (2025): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v9i2.33305

Abstract

The development of the era and digitalization has brought significant changes to various generations, especially Generation Z. Generation Z is known for its unique characteristics that have a desire to get flexibility in work, as well as an emphasis on the balance between work and personal life which has similarities to the concept brought by the trend of work life balance. Work life balance describes a situation where a person can manage and divide between work responsibilities, personal life, and other responsibilities. Talking about this trend is certainly related to lifestyle and requires intrapersonal communication in accepting this trend into a lifestyle. The purpose of this study is to understand the role of intrapersonal communication in the acceptance of the work life balance trend on the lifestyle decisions of Generation Z. The theory that supports this research is intrapersonal communication theory. This research was conducted with a qualitative approach and phenomenological method. The results showed that intrapersonal communication has an important role in decision making in accepting the work-life balance trend of Generation Z. The process of accepting the work life balance trend is not only influenced by external factors such as work or career.The work life balance trend is popular among Generation Z because this generation has characteristics that prioritize the balance between work and personal life as a top priority. This character is shaped by a more flexible financial situation compared to previous generations. However, as they age and take on life responsibilities, such as starting a family, their priorities shift towards financial stability, and the application of this trend has been shown to influence a more balanced lifestyle, bringing happiness to its users. Perkembangan zaman dan digitalisasi telah membawa perubahan signifikan pada berbagai generasi, terutama Generasi Z. Generasi Z dikenal dengan karakteristik unik yang memiliki keinginan untuk mendapatkan fleksibilitas dalam pekerjaan, serta penekanan pada keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi yang mana memiliki kesamaan dengan konsep yang dibawa oleh tren work life balance. Work life balance menjelaskan sebuah keadaan di mana seseorang dapat mengatur dan membagi antara tanggung jawab pekerjaan, kehidupan pribadi dan tanggung jawab lainnya. Berbicara tentang tren ini pastinya berkaitan dengan gaya hidup dan dibutuhkan komunikasi intrapersonal dalam penerimaan tren ini menjadi gaya hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami komunikasi intrapersonal berperan dalam dalam penerimaan tren work life balance terhadap keputusan gaya hidup Generasi Z. Teori yang mendukung penelitian ini adalah teori komunikasi intrapersonal. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan metode fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi intrapersonal memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan dalam penerimaan tren work life balance Generasi Z. Proses dalam penerimaan tren work life balance tidak hanya dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti pekerjaan atau karier, tetapi juga oleh kebutuhan psikologis individu. Tren work life balanceĀ  populer di kalangan Generasi Z karena generasi ini memiliki karakteristik yang mementingkan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi sebagai prioritas utama. Karakter tersebut terbentuk karena kondisi finansial yang lebih fleksibel dibandingkan generasi sebelumnya. Namun, seiring bertambahnya usia dan tanggung jawab hidup seperti berkeluarga maka prioritas mereka akan beralih ke stabilitas finansial serta pengaplikasian tren ini terbukti mempengaruhi gaya hidup yang menjadi lebih seimbang dan timbul rasa bahagia pada penggunanya.