Claim Missing Document
Check
Articles

BRAND ACTIVATION, STRATEGI KOMUNIKASI PADA LEMBAGA SURVEI POLITIK DI PUTARAN PERTAMA PILKADA DKI JAKARTA 2017 Candraningrum, Diah Ayu
Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmieb.v1i1.408

Abstract

Paska era reformasi 1998 di Indonesia, lembaga survei politik menjamur. Ajang pemilihan kepala daerah dan presiden menjadi arena pembuktian eksistensi mereka. Jumlahnya pun semakin bertambah setiap tahun. Mereka seakan berebut menjadi yang pertama, yang mampu memprediksi pemenang pilkada dan pilpres, sebelum Komisi Pemilihan Umum merilis pengumuman resminya. Untuk menghasilkan prediksi yang mendekati presisi atas kemenangan pasangan calon pemimpin, tidak mudah caranya. Prosedur kerja lembaga survei sangat ketat dan detil. Perputaran uang yang beredar dalam setiap kegiatan itu pun tak sedikit. Mereka juga melakukan pendekatan strategi komunikasi pemasaran politik kepada khalayak. Dengan landasan brand activation, yang merupakan pendekatan baru dalam aktivitas komunikasi pemasaran politik, penulis mengajak masyarakat untuk memahami merek lembaga survei politik secara lebih baik. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif lewat studi kasus Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilkada) DKI Jakarta 2017, penulis mendapatkan gambaran bahwa pemenang perang hasil hitung cepat atau quick count, adalah lembaga yang pemimpin atau penelitinya dianggap kredibel dan independen, sebagai penajmin mutu. Penulis berupaya supaya tulisan ini bisa menjadi kajian yang menarik bagi pendidikan berpolitik di Indonesia. Kata kunci: Lembaga survei politik, Pilkada, Quick count, Brand activation, Brand trust
ETIKA DAN BUDAYA BERINTERAKSI DI MEDIA SOSIAL DI SMA WARGA SURAKARTA Candraningrum, Diah Ayu; Widayatmoko, Widayatmoko; Utami, Budi
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.85 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v1i1.1871

Abstract

The rapid development of digital technology is not accompanied by an in-depth understanding of the ethics of communicating in the internet, such as the spread of hoaxes, sexual crime that often afflict adolescents, as well as frauds in online businesses. These phenomena are the result of ignorance of the ethics of communicating on the internet through social media. It is true that social media is considered the most effective communication method. However, the rate of cybercrime increases along with social media use compared to previous years. Mass communication is inseparable from the type of interpersonal communication that requires face-to-face and ethical foundation which includes being responsible, respecting the rights and freedom of others, behaving politely and being considerate. The presence of social media does not eliminate interpersonal communication. The case being presented here is that ethical foundation is not always present in social media. Messages sent and received through social media might not always be well received by the recipient. It is not uncommon that senders pay little attention to the minor things that actually lead to dire consequences. Therefore, a team from the Faculty of Communication of Tarumanagara University held a seminar on how to communicate ethically across cultures on the internet. The team held a Community Service (PKM) activity for Warga Surakarta Senior High School students, with the aim of providing knowledge and understanding of culture and how to communicate on the internet. The results of the PKM activities are as follows. First, students can share information that can be accounted for. Second, students can behave well and ethically, when dealing with strangers through social media. Third, students can conduct online business transaction activities that can be accounted for. KeywordsABSTRAK: Perkembangan dunia digital yang sangat pesat, tidak diiringi oleh pemahaman mendalam tentang etika berkomunikasi di dunia internet, seperti tersebarnya media hoax atau berita tidak benar, aksi kejahatan seksual yang banyak menimpa anak-anak remaja, juga ramainya aksi penipuan di bisnis online. Ketiga fenomena ini terjadi akibat ketidaktahuan masyarakat akan etika berkomunikasi di internet melalui media sosial. Memang, kini penggunaan media sosial dianggap paling efektif untuk berkomunikasi. Namun di balik itu, angka cybercrime semakin bertambah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Komunikasi massa sendiri tidak dapat terlepas dari jenis komunikasi antarpribadi yang memerlukan tatap muka dan penuh landasan etis yang di antaranya adalah, memiliki rasa tanggung jawab, menghormati hak-hak asasi dan kebebasan orang lain, berlaku sopan dan tenggang rasa. Namun kehadiran media sosial tidak berarti meniadakan jenis komunikasi antarpribadi. Hanya saja, lewat komunikasi melalui media sosial ini, landasan etis tidak menjadi hal yang baku. Pesan-pesan yang mengalir di media sosial, tidak selamanya bisa diterima oleh penerima pesan dengan baik. Tidak jarang, komunikator atau pengirim pesan, kurang memperhatikan hal-hal kecil yang justru berakibat fatal. Karena itu, tim pengabdian Fikom Untar menyelenggarakan kegiatan seminar bagaimana etika berkomunikasi lintas budaya dalam berkegiatan di internet. Tim membuat sebuah kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) kepada siswa/siswi SMA Warga Surakarta, dengan tujuan memberikan pengetahuan dan pemahaman terhadap bagaimana budaya dan cara berkomunikasi di dunia maya. Hasil dari kegiatan PKM ini ada tiga. Pertama, siswa dan siswi memiliki kemampuan dalam menyebarluaskan informasi yang bisa dipertanggungjawabkan. Kedua, siswa dan siswi mampu bersikap yang baik dan penuh etika, ketika berhubungan dengan orang asing melalui media sosial. Ketiga, siswa dan siswi bisa melakukan kegiatan transaksi bisnis online yang mampu dipertangguung jawabkan. 
Pengaruh Kredibilitas Brand Ambassador Non-Celebrity Analisa Widyaningrum terhadap Keputusan Pembelian Hijabenka Gaby Geraldine; Diah Ayu Candraningrum
Prologia Vol 4, No 1 (2020): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v4i1.6422

Abstract

The concept of brand ambassadors is now widely used by companies to bring out product excellence in order to attract consumer buying interest. Some people still assume that the brand ambassador is a public figure who is a famous celebrity. However, Hijabenka chose to use non-celebrity brand ambassadors or those who did not come from the entertainment world but by seeing special expertise to represent Hijabenka products. The question of this study is to look at the influence of non-celebrity brand ambassadors on purchasing decisions for Hijabenka products. Advertising models are grouped into three namely lay endorsers (celebrity undercover advertisements), celebrity endorsers (celebrities), and expertise (experts). This research was conducted with a mixed method research approach, namely quantitative data through questionnaires distributed to members of Hijabers Mom and qualitative data namely interviews with Hijabenka brand manager, The conclusion in this study states that there is an influence between non-celebrity brand ambassadors on Widyaningrum's analysis of decisions purchase of Hijabenka products. This is aimed at the compatibility between Hijabenka brand ambassador criteria and purchasing decision factors, especially the Hijabers Mom Community community. Konsep brand ambassador sekarang ini mulai banyak digunakan oleh perusahaan untuk memunculkan keunggulan produk demi menarik minat beli konsumen. Sebagian kalangan masyarakat masih menganggap bahwa brand ambassador adalah seorang publik figur yang merupakan selebriti terkenal. Namun, Hijabenka memilih untuk menggunakan brand ambassador non-celebrity atau yang bukan berasal dari dunia hiburan tetapi dengan melihat keahlian khusus untuk mewakili produk Hijabenka. Pertanyaan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh brand ambassador non-celebrity terhadap keputusan pembelian produk Hijabenka. Model iklan dikelompokan menjadi tiga yaitu lay endorser (bintang iklan samaran), celebrity endorser (selebritis), dan expertise (para ahli). Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan penelitian mixed method, yaitu data kuantitatif dengan melalui kuesioner yang disebar kepada anggota dari Hijabers Mom dan data kualitatif yaitu wawancara dengan brand manager Hijabenka , Kesimpulan dalam penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara brand ambassador non-celebrity Analisa Widyaningrum terhadap keputusan pembelian produk Hijabenka. Hal ini ditujukan dengan kesesuaian antara kriteria brand ambassador Hijabenka dengan faktor keputusan pembelian khususnya komunitas Hijabers Mom Community.
Strategi Digital Content Marketing Toyota Yaris Melalui Webisode “Mengakhiri Cinta dalam Tiga Episode” Janice Chika; Diah Ayu Candraningrum
Prologia Vol 4, No 1 (2020): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v4i1.6472

Abstract

The dynamic changes of the advertising landscape make advertisers need to keep innovating. Advertisements are crafted by considering its missions, messages and media used. Utilizing the new media, Toyota applied new media advertising characteristics such as interactivity and integrated marketing. Content marketing requires consumers’ intention to consume its advertisements. Webisode is a form of creative content marketing using short episodic videos. This research uses qualitative methods and case study. Primary forms of data collection are interview and observation and secondary data is collected through literature review. Toyota Yaris’ mission for this advertisement is to gain awareness and build product image. Messages that Toyota Yaris is safe, comfortable and stylish is conveyed by storytelling. Media that is being used is new media with social media platform YouTube. New media characteristics are used as a part of their strategy. Webisode is well produced and starring famous actors to attract consumer’s interest. Dunia periklanan yang dinamis membuat para pembuat iklan harus selalu berinovasi. Iklan dibuat dengan mempertimbangkan tujuan, pesan dan media yang digunakan. Menggunakan media baru, Toyota menggunakan sifat-sifat iklan media baru seperti interaktivitas dan pemasaran integrasi. Pemasaran konten mengharuskan konsumen untuk datang ke iklan secara sukarela. Maka, harus memberikan nilai tambah agar membangkitkan inisiatif konsumen. Webisode adalah salah satu bentuk kreatif dari pemasaran konsumen menggunakan video pendek episodik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus. Metode pengumpulan data primer wawancara dan observasi, data sekunder dengan studi pustaka. Tujuan iklan Toyota Yaris adalah meningkatkan awareness dan membangun citra, pesan bahwa mobil ini aman, nyaman dan stylish disampaikan melalui cerita. Media yang digunakan adalah media baru, dengan media sosial YouTube. Sifat media baru digunakan sebagai bagian dari strategi ini. Untuk menarik minat konsumen menonton, webisode dibuat dengan sebaik mungkin dengan menggunakan tokoh-tokoh perfilman terkenal.
Analisis Brand Activation Hellobeauty dalam Membangun Loyalitas Konsumen Yuli Yantimas; Diah ayu Candranigrum
Prologia Vol 3, No 1 (2019): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v3i1.6255

Abstract

HelloBeauty merupakan perusahaan start-up yang berkembang dalam usaha bisnis jasa kecantikan nomor satu di Indonesia. HelloBeauty yang berbasis online. Dalam mengembangkan bisnisnya HelloBeauty melakukan promosi secara online maupun offline. HelloBeauty menggandeng sejumlah beauty artist sekitar kurang lebih 10.000. Dennish Tjandra yang memulai bisnisnya terinspirasi dari istrinya yang kesulitan dalam mencari makeup artist. Hal itu yang membuat Dennish mencoba untuk membuat sebuah program yang memudahkan perempuan di Indonesia untuk mencari beauty artist yang sesuai dengan lokasi, harga, dan kecocokan makeupnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang menggunakan teknik wawancara. Beberapa event offline maupun online yang diselenggarakan adalah event makeup dengan Giovanni, Bubah Alfian, dan Gathering Makeup Artist. Untuk event offlinenya dilakukan dengan melakukan berbagai giveaway. Beberapa cara promosi yang dilakukan HelloBeauty adalah dengan melakukan brand activation. Dua strategi yang dipilih adalah social media activation dan marketing event activation. Kegiatan promosi melalui media sosial dijalankan oleh HelloBeauty dari awal mula berdiri. Event yang sudah diselenggarakan sebanyak 40 event mulai dari tahun 2017 sampai pertengahan 2019. Dennish meyakini bahwa dengan adanya event offline ini,  akan sangat membantu HelloBeauty dalam berkomunikasi secara langsung dengan beauty artist maupun konsumen HelloBeauty. Hasil dari penelitian ini adalah loyalitas yang terbangun dari konsumen HelloBeauty.
Pengaruh Viral Marketing Video Promosi Instagram terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Bakso Goreng iONG Velia Velia; Diah Ayu Candraningrum
Prologia Vol 3, No 2 (2019): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v3i2.6358

Abstract

Current development is driving a growth for technology and media in marketing strategy. One of the marketing strategy is viral marketing. Viral marketing could be a strategy to do a promotion for delivering information from sales to consumer by social media. This research conducts to find out about whether there is any effect of viral marketing Instagram promotion video on consumer purchase decision Bakso Goreng iONG. This study uses a descriptive approach in descriptive method, with the amount of 114 respondents who were the viewers from Instagram promotion video and have purchased Bakso Goreng iONG product. The result of this research mentioned, by significance test partial effect, shows that viral marketing individually has an effect on purchasing decisions. One of the supporting component to running viral marketing is buzz, which is the content, ideas and topics from the promotional video submitted. With an interesting and clear topic about information from Bakso Goreng iONG, made the consumer has an interest to buy Bakso Goreng iONG product. Perubahan zaman mendorong adanya perkembangan teknologi dan media dalam melakukan strategi pemasaran. Salah satunya adalah viral marketing, yang dapat dilakukan sebagai strategi untuk menerapkan promosi guna menyampaikan informasi dari pemasar pada konsumen lewat media sosial. Penelitian ini berfungsi untuk mengetahui adakah pengaruh viral marketing video promosi Instagram, terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk Bakso Goreng iONG. Metode deskriptif merupakan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini, dengan total jumlah 114 responden yang merupakan penonton dari video promosi Instagram, dan telah membeli produk Bakso Goreng iONG. Hasil penelitian menyebutkan, lewat uji signifikasi pengaruh parsial, menunjukkan hasil bahwa viral marketing secara individual memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian. Salah satu komponen dalam mendukung berjalannya viral marketing adalah buzz/content, yang merupakan isi, ide dan topik dari video promosi yang disampaikan. Dengan topik yang menarik dan jelas mengenai informasi dari produk yang dipasarkan oleh Bakso Goreng iONG, membuat konsumen tertarik untuk membeli produk Bakso Goreng iONG.
Studi tentang Motivasi ARMY Jakarta dalam Membeli Merchandise Idola (Studi Kasus Kaos Uniqlo X BT21) Johanna Ruthllianie; Diah Ayu Candraningrum
Prologia Vol 4, No 1 (2020): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v4i1.6449

Abstract

This research attempts to adopt the individual motivation behind the decision in purchasing an idol merchandise. In addition the resources focused on the concept of consumer motivation and the consumer decision making process. The concept of motivation includes sources of motivation, divided into motivational intrinsic and motivation extrinsic. While the consumer decision-making process is divided into five steps which are recognized the need, looking for information, evaluation of decision, buying decision, and the consumer behavior after purchasing. The researcher uses a case study of the shirt Uniqlo X BT21 with qualitative method. The results of the research which is the consumer motivation lead to purchasing a Uniqlo X BT21 shirt. Parasocial interaction in fact can influence consumers to purchase merchandise. The more closely the relation between society can lead to higher motivation to purchase the needs. The collaboration between Uniqlo and BTS succeeds in attracting the fans. The results of collaboration between brand and public figures now is a strategy for creating promotional products. Entrepreneurs, who also use this strategy need to see the opportunity by using this phenomenon. Penelitian ini mengangkat tentang motivasi individu dalam keputusan pembelian merchandise idola. Konsep yang digunakan yaitu motivasi dan keputusan pembelian. Konsep motivasi meliputi sumber motivasi, yaitu melalui motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Sedangkan untuk keputusan pembelian melalui lima tahapan yaitu, mengenali kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian. Penelitian ini menggunakan studi kasus terhadap kaos Uniqlo X BT21 dengan metodologi kualitatif. Hasil penelitian ini yaitu motivasi yang menyebabkan pembelian kaos Uniqlo X BT21. Interaksi parasosial terbukti mampu untuk mempengaruhi pembelian merchandise. Semakin lekat sebuah hubungan parasosial, maka akan semakin tinggi motivasi minat beli. Kolaborasi yang diadakan Uniqlo dengan BTS dapat dikatakan berhasil menarik minat penggemar. Sehingga kolaborasi merek dan public figure kini merupakan sebuah strategi yang dapat dilakukan untuk mempromosikan produk. Pebisnis perlu melihat peluang yang hadir dalam fenomena tersebut.
Pengaruh Brand Image Oi-Dakk dengan penggunaan Endorser untuk promosi di Instagram terhadap Minat Beli Konsumen Ryan Susantio; Diah ayu Candraningrum
Prologia Vol 3, No 1 (2019): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v3i1.6246

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran Endorser menciptakan Brand Image menggunakan instagram dalam meningkatkan Minat Beli konsumen. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah komunikasi, new media, brand image, endorser, dan minat beli. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan jenis metode survey. Pada penelitian ini menggunakan 97 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan studi kepustakaan. Uji persyaratan analisis data menggunakan koefisien korelasi, koefisien determinasi, analisis korelasi berganda, uji T, dan uji F. Hasil dari uji koefisien korelasi sebesar 0,871 artinya memiliki hubungan antar variabel sangat tinggi, sedangkan pada koefisien determinasi didapatkan hasil sebesar 75,9% minat beli konsumen dipengaruhi oleh brand image dan endorser. Hasil uji T kedua variabel diketahui bahwa Ha diterima, artinya komunikasi promosi yang dilakukan  menciptakan brand image dan menggunakan endorser berpengaruh terhadap minat beli produk Oi-Dakk. Berdasarkan hasil uji F diketahui F hitung 147,970 maka Ha diterima, artomya variabel brand image dan endorser secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat beli konsumen
Pengaruh Kampanye Cup of Courage Starbucks terhadap Minat Beli Produk Minuman Pink Voice di Starbucks Stasiun Jakarta Kota Reynaldi Putra; Diah Ayu Candraningrum
Prologia Vol 5, No 1 (2021): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v5i1.8139

Abstract

Along with the habits of the Indonesian people in consuming coffee which has become a hereditary tradition, many coffee shops with new brands and identities are starting to emerge and spread in various regions in Indonesia. One of the biggest companies in the world in the coffee industry is Starbucks. This study discusses one of the Starbucks campaigns that carries the theme of Cup of Courage. In this study there are two variables, namely the campaign variable and buying interest. This study uses quantitative techniques with survey methods and uses Starbucks Jakarta City Station as an observation unit. Primary data were collected by purposive sampling method, and 100 respondents were collected who were directly related to the Cup of Courage campaign. Data analysis using SPSS  for windows 15. Based on the results of research conducted there is a very strong influence between the Cup of Courage campaign on buying interest in Pink Voice beverage products, which are in the interval 0.8-1.00 on the correlation coefficient test results.Seiring dengan kebiasaan masyarakat Indonesia dalam mengkonsumsi kopi yang sudah menjadi tradisi turun temurun, banyak kedai kopi dengan merek dan identitas baru yang mulai bermunculan dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Salah satu perusahaan besar di dunia dalam bidang industri kopi ialah Starbucks. Penelitian ini membahas mengenai salah satu kampanye Starbucks yang mengusung tema Cup Of Courage. Didalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel kampanye dan minat beli. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan metode pengumpulan data berupa survei, dan menggunakan Starbucks Stasiun Jakarta Kota sebagai unit observasi. Data primer dikumpulkan dengan metode purposive sampling, dan terkumpul sebanyak 100 responden yang berkaitan langsung dengan kampanye Cup Of Courage. Analisis data menggunakan SPSS di windows 15. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terdapat pengaruh yang sangat kuat antara kampanye Cup Of Courage terhadap minat beli produk minuman Pink Voice, yang berada di interval 0,8-1,00 pada hasil uji Koefisien Korelasi.
Pengaruh Iklan Humor pada Kesadaran Merek Milenial di Jakarta (Studi pada Iklan Sampo Head & Shoulders versi Bloopers Joe Taslim) Volin Stevani Putri; Diah Ayu Candraningrum
Prologia Vol 6, No 1 (2022): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v6i1.10271

Abstract

Head and Shoulders is an anti-dandruff shampoo brand owned by the parent company Procter & Gamble (P&G). Head and Shoulders made an interesting advertisement entitled "Bloopers Joe Taslim" Head & Shoulders "on Youtube social media which was chosen to be analyzed in this study. The current era of globalization has resulted in an increasing number of competition and requires companies to think smartly in introducing their products and maintain the brand in the minds of consumers. This study aims to determine the effectiveness of humor advertisements on brand awareness of millennials in DKI Jakarta. The theory used in this study is integrated marketing communication, advertising effectiveness, humor advertising, brand awareness and the millennial generation. is a quantitative approach and using a survey method. The sampling technique from the population in this study using purposive sampling technique, the sample used in this study was 100 respondents. The data collection method in this study was carried out using a questionnaire, scale Likert and literature study. The analysis technique used in this research is validity test, reliability test, normality test, simple linear regression test, determination coefficient test, t test. The results revealed that the Head and Shoulders humor advertisement in the title "Bloopers Joe Taslim" Head & Shoulders "was significantly effective in brand awareness of millennials in DKI Jakarta. Head and Shoulders adalah sebuah merek sampo anti ketombe milik perusahaan induk Procter & Gamble (P&G). Head and Shoulders membuat iklan yang menarik berjudul "Bloopers Joe Taslim "Head & Shoulders" di media sosial Youtube yang dipilih untuk dianalisis dalam penelitian ini. Era globalisasi saat ini menumbuhkan jumlah persaingan yang semakin ketat serta mengharuskan para perusahaan untuk berfikir cerdas dalam mengenalkan produknya maupun mempertahankan merek di benak konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas iklan humor terhadap kesadaran merek para milenial di DKI Jakarta. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah komunikasi pemasaran terpadu, efektivitas iklan, iklan humor, kesadaran merek dan generasi milenial. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif serta menggunakan metode survei. Teknik pengambilan sampel dari populasi dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner, skala likert dan studi pustaka. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji regresi linear sederhana, uji koefisien determinasi, uji t. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa iklan humor Head and Shoulders dalam judul "Bloopers Joe Taslim "Head & Shoulders" efektif secara signifikan terhadap kesadaran merek para milenial di DKI Jakarta.