In 2024, Indonesia will hold presidential and vice-presidential elections and legislative elections. One of the news that attracted attention was a controversial statement from President Joko Widodo regarding the president being allowed to campaign and take sides. The statement elicited mixed responses, both positive and negative, not only that, but the mass media also reported Joko Widodo's statement. One of them is online media Detik.com and Viva.co.id. The reason researchers chose Detik.com and Viva.co.id was because in the IPWS survey, the two media were included in the most popular and most widely read online media in Indonesia. This study aims to determine the framing analysis of Detik.com and Viva.co.id on the news of Joko Widodo's statement regarding the president who is allowed to campaign and take sides in the 2024 election. The approach in this research uses a constructivist paradigm, with Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicki's framing analysis, namely syntax, script, thematic, and rhetoric. In this research, the data collection method used is observation, online data search, and literature study. The findings show that there is emphasis in the presentation of news by Detik.com and Viva.co.id. Detik.com seems to be trying to maintain neutrality while Viva.co.id seems to be leaning or supporting Jokowi's statement. Pada tahun 2024, Indonesia akan menyelenggarakan Pemilihan Umum presiden dan wakil presiden (Pilpres) serta Pemilihan Umum Legislatif (Pileg). Salah satu berita yang menarik perhatian adalah pernyataan kontroversial dari Presiden Joko Widodo mengenai presiden yang diperbolehkan berkampanye dan berpihak. Pernyataan tersebut menimbulkan tanggapan yang beragam, baik yang positif maupun yang negatif, tidak hanya itu, media massa juga memberitakan pernyataan Joko Widodo tersebut. Salah satunya media online Detik.com dan Viva.co.id. Alasan peneliti memilih Detik.com dan Viva.co.id dikarenakan pada survei IPWS, kedua media tersebut termasuk dalam media online terpopuler dan paling banyak dibaca di Indonesia. Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui framing Detik.com dan Viva.co.id terhadap pemberitaan pernyataan Joko Widodo mengenai presiden yang diperbolehkan berkampanye dan berpihak dalam pemilu 2024. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis, dengan analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki yakni sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, penelusuran data daring, dan studi kepustakaan. Temuan menunjukkan bahwa ada penekanan dalam penyajian berita oleh Detik.com dan Viva.co.id. Detik.com terlihat berusaha menjaga netralitas sedangkan Viva.co.id terlihat condong atau mendukung pernyataan Jokowi.