This Author published in this journals
All Journal Koneksi
Valanchie, Blinda
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Praktik Kambing Hitam Sebagai Gambaran Ketidakadilan dalam Masyarakat (Studi Pada Film Penyalin Cahaya) Valanchie, Blinda; Pandrianto, Nigar
Koneksi Vol. 9 No. 2 (2025): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v9i2.33327

Abstract

Films are an effective medium of communication for addressing social issues. Generally, films play a significant role in shaping societal mindsets and influencing awareness about the topics they portray. In the effort to reveal the social problems, the film Photocopier (Penyalin Cahaya) tells the story of the main character, Suryani, who strives to seek justice but is ignored by the relevant parties. The purpose of this study is to explore the theory of scapegoating and identify the practice of scapegoating in Photocopier, focusing on how it resolves conflicts from the victim's perspective. The theories used in this research include film theory, social construction, power, Rene Girard's scapegoat theory, and Roland Barthes' semiotics. This study employs a qualitative research approach using Roland Barthes' semiotic analysis technique. The research data is derived from scenes or texts in the film, film observation, documentation, and literature studies. This research concludes that the scapegoating mechanism is unavoidable. Society needs a vulnerable party to be marginalized and excluded for the sake of collective interests. Film merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam mengungkapkan isu-isu sosial. Pada umumnya, film memiliki peran yang signifikan dalam pembentukan pola pikir masyarakat serta memengaruhi kesadaran mengenai suatu hal yang disampaikan melalui film. Dalam upaya mengungkapkan isu sosial, film Penyalin Cahaya menceritakan tokoh utama, Suryani yang berusaha untuk mencari keadilan namun diabaikan oleh pihak-pihak yang bersangkutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengenai teori Kambing Hitam dan menemukan praktik Kambing Hitam dalam film Penyalin Cahaya dalam menyelesaikan konflik dari sudut pandang korban. Teori yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah film, konstruksi sosial, kekuasaan, teori Kambing Hitam menurut Rene Girard dan semiotika Roland Barthes. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan teknik analisis semiotika Roland Barthes. Data penelitian diperoleh dari adegan-adegan atau teks pada film, observasi pada film, dokumentasi dan studi kepustakaan. Kesimpulan pada penelitian ini adalah praktik Kambing Hitam merupakan praktik yang tidak bisa dihindari. Masyarakat membutuhkan pihak lemah untuk diasingkan dan dikucilkan demi kepentingan bersama.