Claim Missing Document
Check
Articles

Strategi Pengarang Ghosty’s Menghadapi Persaingan Komik Digital (Studi pada Komik Ghosty’s) Elias Benny Alricoh; Sinta Paramita; Nigar Pandrianto
Prologia Vol 5, No 1 (2021): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v5i1.8078

Abstract

Technology is developing rapidly, technology products are created to provide convenience to the community, which is new media. When through the development of technology, the spread of comics is also widely spread, comics that were originally using print media are now developing using digital media. To disseminate comic content, digital comic authors now using social media to promote their comics to a large extent. So digital comic authors need a strategy to disseminate digital comic content, attract readers, and get collaborative offers to raise their name. In this research the authors used a descriptive qualitative analysis method, to find out the strategies used by Ghosty's comic authors in spreading, and raising their names. The author collected data by interviewing the author of Ghosty's Comic, and his friends at once readers to get the data needed in this research. The results of this reserach illustrate that it is important to use strategies to create interesting digital comic content so that the Ghosty's comics can get collaborations such as Tokopedia, Orang Tua Group, Line Webtoon.Teknologi berkembang dengan pesat, banyak produk teknologi diciptakan untuk memberikan kemudahan pada masyarakat, salah satunya adalah media baru. Saat melalui perkembangan teknologi medium penyebaran komik juga meluas, komik yang semula menggunakan media cetak kini berkembang menggunakan media digital. Untuk menyebarkan konten komik, pengarang komik digital kini menggunakan media sosial untuk mempromosikan komiknya ke kalangan yang luas. Maka pengarang komik digital memerlukan sebuah strategi untuk melakukan penyebaran konten komik digital, menarik pembaca, dan mendapatkan tawaran kolaborasi untuk membesarkan namanya. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif analisis,  untuk mengetahui strategi yang digunakan pengarang komik Ghosty’s dalam menyebarkan, dan membesarkan namanya. Penulis mengumpulkan data dengan melakukan wawancara dengan pengarang komik Ghosty’s, dan teman sekaligus pembacanya untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa pentingnya menggunakan strategi untuk membuat konten komik digital yang menarik sehingga dengan besarnya nama komik Ghosty’s bisa mendapatkan kolaborasi seperti Tokopedia, Orang Tua Group, Line Webtoon.
Membangun Karir Personal Branding Pasca Ajang Kontes Pria International (Studi Terhadap Mister International Indonesia 2015) Reynaldi Rifaldo; Riris Loisa; Nigar Pandrianto
Prologia Vol 3, No 2 (2019): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v3i2.6383

Abstract

This study discusses a pageant actor who developed a career after an international event competition. Many pageants do not realize that they have potential and end up blaming themselves. However, there are some pageant actors who have succeeded in developing their careers. The purpose of this study is to find out the concepts of personal branding in the career of a pageant actor after his return to defend Indonesia. The subject of this research was Mister Internasional Indonesia 2015 and the object of this study was personal branding. This study uses a qualitative research approach with phenomenological methods and descriptive analysis. This study concludes that personal branding of international pageant actors in this study, begins with self-mapping and setting career goals after international competition. Good self-mapping, clear goals, and self-introspection are believed to produce good quality in his career. The initial process in personal branding is based on the principle of persistence, which is unique in building good personal branding in career and life development. Penelitian ini membahas mengenai seorang pelaku pageant yang mengembangkan karir pasca kompetisi ajang internasional. Banyak pelaku pageant yang tidak menyadari bahwa dirinya mempunyai potensi dan berakhir dengan menyalahkan diri sendiri. Namun demikian, ada beberapa pelaku pageant yang berhasil mengembangkan karir mereka. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui konsep-konsep personal branding dalam karir seorang pelaku pageant setelah kepulangannya membela Indonesia. Subjek dari penelitian ini adalah Mister Internasional Indonesia 2015 dan objek penelitian ini adalah personal branding.  Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi dan analisis secara deskriptif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa personal branding pelaku pageant internasional dalam penelitian ini, diawali dengan pemetaan diri dan menetapkan tujuan karir pasca kompetisi ajang internasional. Pemetaan diri yang baik, tujuan yang jelas, dan intropeksi diri diyakini akan menghasilkan kualitas yang baik dalam perjalanan karirnya. Proses awal dalam personal branding ini didasari prinsip persistensi, yang menjadi keunikan dalam membangun personal branding yang baik di dalam pengembangan karir dan kehidupan. 
Peran Brand Ambassador Pada Iklan Dalam Membangun Brand Awareness (Studi Kasus Iklan Youtube LG G7 Thinq BTS) Vionita Budiman; Riris Loisa; Nigar Pandrianto
Prologia Vol 2, No 2 (2018): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v2i2.3743

Abstract

Salah satu strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh beberapa perusahaan untuk menarik perhatian target audience, adalah dengan menggunakan brand ambassador dalam iklan. Penelitian ini membahas mengenai peran BTS sebagai brand ambassador pada iklan Youtube dalam membangun brand awareness. Dengan banyaknya prestasi dan kepopulerannya yang mendunia, boygroup asal Korea Selatan, Bangtan Sonyeondan atau yang lebih dikenal dengan nama BTS dipercaya sebagai brand ambassador LG G7 ThinQ dengan harapan mampu menciptakan image baru bagi smartphone LG G7 ThinQ di pasar global. Penggunaan BTS sebagai brand ambassador diharapkan juga dapat membangun kesadaran merek dalam benak target audience. Dalam pemilihan brand ambassador tentunya terdapat atribut yang harus diperhatikan, seperti kecocokan antara profesi brand ambassador dengan brand itu, keahlian dari si brand ambassador itu sendiri. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah iklan internet, brand ambassador dan brand awareness. Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus. Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa BTS memiliki kecocokan dan memiliki keahlian sebagai brand ambassador dan berperan dalam membangun kesadaran merek LG pada benak para penggemar BTS.
Strategi Content Marketing Untuk Membangun Brand Awareness (Studi Kasus Video Aftermovie Djakarta Warehouse Project) Lea Aprilia; Diah Ayu Candraningrum; Nigar Pandrianto
Prologia Vol 3, No 1 (2019): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v3i1.6236

Abstract

Sekarang ini teknologi komunikasi dan informasi semakin berkembang, salah satunya dilihat dari munculnya media digital. Kemudahan yang diberikan oleh media digital dalam melakukan komunikasi dan memberikan informasi banyak membuat perusahaan untuk melakukan kegiatan pemasarannya melalui media digital. Salah satunya dilakukan oleh Ismaya Live dengan melakukan content marketing melalui media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan strategi content marketing Ismaya Live untuk membangun brand awareness melalui video aftermovie DWP. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode penelitian studi kasus. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Media Sosial, Content Marketing, Brand Awareness. Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui kelima pilar yang ada pada video membuat video aftermovie DWP sebagai bentuk content marketing berhasil membangun brand awareness terhadap festival Djakarta Warehouse Project.
Citra Perempuan Di Dalam Majalah Popular (Analisis Wacana Terhadap Artikel Di Majalah Popular Edisi Mei 2019) Rosalin Febriyanti; Ahmad Junaidi; Nigar Pandrianto
Koneksi Vol 4, No 1 (2020): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v4i1.6368

Abstract

This study is entitled "Women's Image in Magazine Photos (Semiotic Analysis of Photos in Popular Magazine May 2019 Edition)". The object of this research is a photo in the May 2019 issue of Popular magazine. This study uses Rholand Barthes's semiotic analysis framework. The purpose of this research is to find out how the depiction of the objectification of women in the photo model of the May 2019 Popular Magazine and expose the myths contained in the photos. There is objectification in the sexual form which makes a woman's body an object to be observed, valued, and enjoyed by her sexual values. The myth that can be unearthed from the meaning of the sign in the photographs is the beauty myth that defines women's beauty in uniform criteria. Penelitian ini mengangkat tentang citra wanita dalam foto di majalah. Objek penelitian ini adalah foto di Majalah Popular Edisi Mei 2019. Kerangka analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu Analisis Semiotika Roland Barthes yang memiliki tujuan pencitraan perempuan dalam foto, serta menggali kebenaran tentang adanya pemaknaan tanda dalam foto-foto keanggunan wanita sesuai dengan porsi yang sama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penggambaran objektifikasi perempuan dalam model foto di Majalah Popular dan memaparkan mitos-mitos yang terkandung dalam foto. Terdapat objektifikasi dalam bentuk seksual yang membuat tubuh wanita menjadi objek untuk diamati, dihargai, dan dinikmati oleh nilai-nilai seksualnya. Mitos yang dapat digali dari makna tanda dalam foto adalah mitos kecantikan yang mendefinisikan kecantikan wanita dalam kriteria seragam.
Analisis Key Opinion Leaders di Media Sosial dalam Membentuk Opini Khalayak Jacksen Jacksen; Eko Harry Susanto; Nigar Pandrianto
Koneksi Vol 5, No 1 (2021): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v5i1.10170

Abstract

Content is a new way of doing promotions that have various forms, such as videos and images. This research discusses the process of creating content created by a key opinion leader. The person who acts as the key opinions leader is the owner of his own business. The theories used in this study are advertising, social media, marketing content, key opinion leaders, two-stage communication, diffusion of innovation and opinion. The method used is case study with qualitative approach and using interview, observation, and documentation techniques. The results of this study can be known that the content created by a key opinion leader must be diverse in order to attract the attention of the audience. The diversity of content produced must have a clear purpose, so that later the message can be conveyed properly and the goal can be achieved. Content created by engaging business owners directly will increase credibility in the business. Therefore, it can be concluded that the creation of a content must be diverse, informative, educational. While content involving its own business owners will increase high credibility.Konten merupakan cara baru seseorang dalam melakukan promosi yang memiliki berbagai macam bentuk, seperti video dan gambar. Penelitian ini membahas tentang proses pembuatan konten yang diciptakan seorang key opinion leaders. Orang yang berperan sebagai key opinions leader adalah pemilik bisnisnya sendiri. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah periklanan, media sosial, marketing content, key opinion leaders, komunikasi dua tahap, difusi inovasi dan opini. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan teknik wawancara, observasi, serta dokumentasi. Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa konten yang diciptakan oleh seorang key opinion leader harus lah beragam agar dapat menarik perhatian penontonnya. Keberagaman konten yang dihasilkan harus memiliki tujuan yang jelas, sehingga nantinya pesan dapat tersampaikan dengan baik dan tujuan dapat tercapai. Konten-konten yang diciptkana dengan melibatkan pemilik bisnisnya secara langsung akan meningkatkan kredibilitas pada bisnis yang dijalani. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa pembuatan sebuah konten harus lah beragam, informatif, mengedukasi. Sedangkan konten yang melibatkan pemilik bisnisnya sendiri akan meningkatkan kredibilitas yang tinggi.
Komunikasi Ekspresi dalam Permainan Teater oleh Aktor Teater Agustino Agustino; Sinta Paramita; Nigar Pandrianto
Koneksi Vol 5, No 1 (2021): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v5i1.10139

Abstract

Theatre is one of the art performances that people from various circles are interested in. Theatre has become an extra-curricular activity or curriculum in various schools and campuses. This theatre game is played by actors who play characters according to the script given by the director. Communication becomes a factor in playing theatre, one of which is expression. Actors not only use expressions only to complement dialogue but also as a form of dialogue itself. Then a problem formulation appears, namely how to communicate expressions in theatre plays by theatre actors. This study aims to determine how theatre actors communicate expression in theatre plays. The theory used in this research is the cumulative structure theory. The approach used in this research is qualitative research. The research method used in this research is a case study using data collection methods in the form of interviews and observations. Data processing and analysis techniques used in this study are data reduction, data presentation, drawing conclusions and verification. The result of this research is the communication of expression is carried out by theatre actors by conveying a meaning and honesty from within. The delivery of this meaning is carried out with facial expressions and body movements. Forms of communication expression are facial expressions, gestures, and voices.Teater merupakan salah satu pertunjukan seni yang diminati oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Teaterpun menjadi kegiatan extra kulikuler atau kurikulum diberbagai sekolah dan kampus. Permainan teater ini dimainkan oleh para aktor yang memerankan karakter sesuai dengan naskah yang diberikan oleh sutradara. Komunikasi menjadi salah satu faktor dalam bermain teater salah satunya adalah ekspresi. Para aktor tidak hanya menggunakan ekspresi hanya untuk pelengkap dialog tapi juga sebagai bentuk dari dialog itu sendiri. Maka muncul suatu rumusan masalah yakni bagaimana komunikasi ekspresi dalam permainan teater oleh aktor teater. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana aktor teater melakukan komunikasi ekspresi dalam permainan teater. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktur Kumulatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa wawancara dan observasi. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, mengambil kesimpulan dan Verifikasi. Hasil dari penelitian ini adalah komunikasi ekspresi dilakukan oleh aktor teater dengan menyampaikan sebuah makna dan jujur dari dalam diri. Penyampaian makna ini dilakukan dengan ekspresi wajah dan gerakan tubuh. bentuk dari komunikasi ekspresi merupakan ekspresi wajah, gerak tubuh, dan suara.
Pengaruh Komunikasi Efektif Pada Perkuliahan Fotografi Saat Pandemi Covid-19 terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Desain Komunikasi Visual Jonathan Victorius; Yugih Setyanto; Nigar Pandrianto
Koneksi Vol 5, No 2 (2021): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v5i2.10347

Abstract

Effective communication is defined as communication that can bring about a change in attitude. Effective communication aims to make it easier for others to interpret the message conveyed by the messenger. Effective communication is very important in improving student learning outcomes. At the time of the Covid-19 pandemic, the e-learning learning method became the learning method used by all universities. Learning outcomes refer to the achievements obtained by students in teaching activities through updating and creating their own behavior. This research was conducted to measure the effect of effective communication on student learning outcomes. This study uses quantitative techniques with survey methods and makes Visual Communication Design students the object of research. The main data were collected by distributing questionnaires to 70 respondents. Data analysis in this study used the Statistical Package for the Social Sciences with the SPSS for Windows 25 application. Based on the results of the study, it was found that effective communication had a significant and positive effect on student learning outcomes. Effective communication has an effect of 67.4% on student learning outcomes, while the other 32.6% is another factor. Thus, the higher an effective communication, the learning outcomes will also increase. Vice versa, the lower an effective communication, the learning outcomes will also decrease. Komunikasi yang efektif diartikan sebagai komunikasi yang dapat mewujudkan perubahan sikap. Komunikasi yang efektif bertujuan untuk mempermudah orang lain menafsirkan pesan yang diberitahukan oleh penyampai pesan. Komunikasi yang efektif sangat penting dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Pada saat pandemi Covid-19, metode pembelajaran e-learning menjadi metode pembelajaran yang digunakan oleh semua universitas. Hasil belajar merujuk pada prestasi yang diperoleh mahasiswa dalam kegiatan mengajar melalui pembaharuan dan pembuatan tingkah laku sendiri. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur pengaruh komunikasi efektif terhadap hasil belajar mahasiswa. Penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif dengan metode survei dan menjadikan mahasiswa Desain Komunikasi Visual sebagai objek penelitian. Data utama dikumpulkan dengan cara menyebar kuesioner kepada 70 responden. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Statistical Package for the Social Sciences dengan aplikasi SPSS for windows 25. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa komunikasi efektif memiliki pengaruh yang signifikan dan bernilai positif terhadap hasil belajar mahasiswa. Komunikasi efektif memiliki pengaruh sebesar 67,4% terhadap hasil belajar mahasiswa, sementara 32,6% lainnya merupakan faktor lain. Dengan demikian, semakin tinggi suatu komunikasi efektif maka hasil belajar juga semakin meningkat. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah suatu komunikasi efektif maka hasil belajar juga semakin menurun.
Transmedia Tokoh Wayang pada Budaya Populer (Karakter Gatotkaca pada Komik Garudayana) Henry Gunawan; Eko Harry Susanto; Nigar Pandrianto
Koneksi Vol 3, No 1 (2019): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v3i1.6209

Abstract

Transmedia merupakan sebuah proses penyaduran, translasi, dan upaya untuk menyampaikan gagasan sebuah cerita menjadi bentuk lain. Penelitian ini bertujuan untuk membahas proses transmedia pada tokoh wayang di budaya popular karakter Gatotkaca pada komik Garudayana. Penelitian ini menggunakan landasan teori tradisi lisan, alih wahana, budaya popular, komik, tokoh, dan simbol. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode kualitatif dengan strategi penelitian analisis wacana dan studi kasus untuk melengkapi pengumpulan data penulis. Penulis melakukan wawancara mendalam, observasi, penelusuran data online, dan studi kepustakaan. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah Garudayana merupakan hasil transmedia dari cerita Mahabharata.
Kucing Hoki dalam Pandangan Etnis Tionghoa Micshir Leen; Eko Harry Susanto; Nigar Pandrianto
Koneksi Vol 2, No 2 (2018): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v2i2.3923

Abstract

Kucing Hoki dianggap menjadi simbol keberuntungan bagi Etnis Tionghoa dan sering sekali ditemukan pada tempat usaha atau toko-toko. Komunikasi antar budaya yang terjalin pada budaya Kucing Hoki ini adalah dimana orang-orang Etnis Tionghoa yang mempunyai latar belakang ekonomi, politik, kepercayaan dan lainnya berusaha bergabung dengan menjalankan budaya Kucing Hoki. Simbol akan memiliki makna jika seseorang menaruh nilai terhadapnya khususnya Kuicng Hoki yang mempunyai arti sebagai simbol keberuntungan yang telah disepakati bersama. Penelitian ini berusaha untuk mengungkap apa yang menyebabkan budaya Kucing Hoki tersebar, pemaknaan yang berbeda dari Kucing Hoki, serta tujuan yang berbeda dari penggunaan Kucing Hoki. Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi, studi kepustakaan. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah Kucing Hoki merupakan suatu budaya Etnis Tionghoa karena didalamnya mengandung karakteristik budaya serta penyebaran budaya Kucing Hoki disebabkan oleh berbagai saluran (keluarga, teman, agama dan lainnya). Kepercayaan seseorang menentukan pemaknaan pada Kucing Hoki sehingga nilai yang ditimbulkan akan mendorong tindakan komunikasi serta dampak yang ada pada Kucing Hoki yaitu keberuntungan bagi yang mempercayainnya. Kucing Hoki juga merupakan budaya yang terus berkembang dengan kebutuhan.