Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dampak aktivitas roleplay terhadap keraguan seksualitas yang dialami oleh para pemainnya (roleplayer) serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memicu munculnya keraguan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam terhadap roleplayer yang memenuhi kriteria penelitian, dan peneliti juga terlibat langsung dalam aktivitas roleplay untuk memperoleh data yang akurat dan autentik. Roleplay, sebagai permainan peran yang memungkinkan pemain mengeksplorasi identitas berbeda dari dunia nyata, dapat menimbulkan keraguan seksualitas, terutama ketika pemain merasa lebih nyaman dengan peran yang dimainkan dibandingkan identitas asli mereka. Faktor-faktor seperti kurangnya perhatian dan kasih sayang di dunia nyata, ketidakmampuan mengekspresikan jati diri yang sebenarnya, serta lingkungan roleplay yang mendukung berbagai bentuk ekspresi dan penyimpangan, berkontribusi besar terhadap munculnya keraguan ini. Kurangnya pemenuhan emosional dalam kehidupan nyata mendorong roleplayer mencari kepuasan melalui roleplay, sementara ketidakmampuan mengekspresikan diri di dunia nyata membuat mereka lebih terikat pada peran yang dimainkan. Lingkungan roleplay yang permisif dan mendukung ekspresi nonkonvensional semakin memperkuat keraguan tersebut. Dengan memahami dinamika ini, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam tentang pengaruh roleplay terhadap identitas seksual serta menjadi dasar untuk intervensi atau dukungan yang tepat bagi mereka yang mengalami keraguan seksualitas akibat aktivitas roleplay.