Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pesan Dakwah Dalam Film Curi-Curi Cinta Karya Siti Rosmizah: Analisis Semiotika Roland Barthes Ayu Nazira; T Faizin; Ismuhar
ENCOMMUNICATION: Journal of Communication Studies Vol. 2 No. 2 (2024): ENCOMMUNICATION: Journal of Communication Studies
Publisher : Enlightenment Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71036/ejcs.v2i2.205

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam film drama Malaysia berjudul Curi-Curi Cinta karya Siti Rosmizah. Film ini dipilih karena alur ceritanya yang dinilai mengandung nilai-nilai akidah, syariat, dan akhlak yang relevan dengan kehidupan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Metode analisis yang diterapkan adalah Semiotika Roland Barthes, yang berfokus pada tiga tingkatan makna: denotasi (makna harfiah), konotasi (makna yang muncul dari hubungan penanda dan petanda), dan mitos (makna ideologis atau budaya yang lebih dalam). Data primer diperoleh melalui observasi langsung dan dokumentasi (melalui screenshot adegan, dialog, dan ekspresi) dari 28 episode film. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film Curi-Curi Cinta mengandung berbagai pesan dakwah yang dibagi menjadi tiga kategori: 1) Pesan Akidah dan Ibadah (Keimanan): Meliputi kewajiban sholat, taubat dan perubahan diri, pentingnya mendapatkan keridhaan ibu, serta larangan menyekutukan Allah (syirik). 2) Pesan Syariat (Keislaman): Meliputi kewajiban menutup aurat, larangan bersentuhan dengan lawan jenis non-mahram, pentingnya mengucapkan salam, dan anjuran bersyukur. 3) Pesan Akhlak dan Etika: Meliputi berbakti dan berbuat baik kepada orang tua, pentingnya keikhlasan, kesabaran, serta ketaatan istri terhadap perintah suami yang tidak bertentangan dengan syariat. Melalui analisis semiotika Roland Barthes, pesan dakwah tersebut terungkap secara mendalam. Sebagai contoh, teguran halus Danil mengenai salam (Scene 1) dianalisis sebagai mitos yang menegaskan identitas keislaman dan dakwah bil hikmah. Demikian pula, adegan taubat dan permohonan maaf Intan kepada ibunya (Scene 2 & 3) diinterpretasikan sebagai mitos mengenai pentingnya ridha orang tua sebagai kunci keridhaan Allah. Secara keseluruhan, film ini berfungsi sebagai media dakwah modern yang menyampaikan ajaran moral dan spiritual secara interaktif kepada audiens.