Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sosialisasi Peran Artificial Intelligence (AI) dalam Proses Pembelajaran di Era Digital: Pengabdian Nurmala; Nurhasanah; Nadrah Sitorus; Oknita; Kamaruzzaman; Ismuhar; Muhammad Saleh; Mudawali
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 1 (Juli 2025 -
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i1.1917

Abstract

The development of AI technology has brought significant innovation to the world of education, simplifying activities and supporting the learning process. However, the adoption of AI in schools is hampered by suboptimal teacher skills, limited technological facilities, funding, human resources, and internet access. As a result, many teachers are less responsive to the use of technology, even though school administration is now shifting to online systems and communication technology contributes significantly to education. Therefore, it is crucial to conduct outreach at SMK Negeri 1 Nisam, North Aceh. The aim of the outreach is to provide understanding and education regarding the use of AI in the learning process in the digital era for participants consisting of teachers at SMK Negeri 1 Nisam, North Aceh through outreach activities. In this outreach activity, there is also direct practice in the use of several AI applications so that participants can utilize them in the future learning process. This activity was carried out independently and in collaboration between Lecturers from Esa Unggul University, Lecturers from STAI Ar-Ridho Bagansiapiapi, Lecturers from UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe and students. The outreach included a site survey, problem identification, direct education, and evaluation at SMK Negeri 1 Nisam, North Aceh Regency.
Pesan Dakwah Dalam Film Curi-Curi Cinta Karya Siti Rosmizah: Analisis Semiotika Roland Barthes Ayu Nazira; T Faizin; Ismuhar
ENCOMMUNICATION: Journal of Communication Studies Vol. 2 No. 2 (2024): ENCOMMUNICATION: Journal of Communication Studies
Publisher : Enlightenment Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71036/ejcs.v2i2.205

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam film drama Malaysia berjudul Curi-Curi Cinta karya Siti Rosmizah. Film ini dipilih karena alur ceritanya yang dinilai mengandung nilai-nilai akidah, syariat, dan akhlak yang relevan dengan kehidupan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Metode analisis yang diterapkan adalah Semiotika Roland Barthes, yang berfokus pada tiga tingkatan makna: denotasi (makna harfiah), konotasi (makna yang muncul dari hubungan penanda dan petanda), dan mitos (makna ideologis atau budaya yang lebih dalam). Data primer diperoleh melalui observasi langsung dan dokumentasi (melalui screenshot adegan, dialog, dan ekspresi) dari 28 episode film. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film Curi-Curi Cinta mengandung berbagai pesan dakwah yang dibagi menjadi tiga kategori: 1) Pesan Akidah dan Ibadah (Keimanan): Meliputi kewajiban sholat, taubat dan perubahan diri, pentingnya mendapatkan keridhaan ibu, serta larangan menyekutukan Allah (syirik). 2) Pesan Syariat (Keislaman): Meliputi kewajiban menutup aurat, larangan bersentuhan dengan lawan jenis non-mahram, pentingnya mengucapkan salam, dan anjuran bersyukur. 3) Pesan Akhlak dan Etika: Meliputi berbakti dan berbuat baik kepada orang tua, pentingnya keikhlasan, kesabaran, serta ketaatan istri terhadap perintah suami yang tidak bertentangan dengan syariat. Melalui analisis semiotika Roland Barthes, pesan dakwah tersebut terungkap secara mendalam. Sebagai contoh, teguran halus Danil mengenai salam (Scene 1) dianalisis sebagai mitos yang menegaskan identitas keislaman dan dakwah bil hikmah. Demikian pula, adegan taubat dan permohonan maaf Intan kepada ibunya (Scene 2 & 3) diinterpretasikan sebagai mitos mengenai pentingnya ridha orang tua sebagai kunci keridhaan Allah. Secara keseluruhan, film ini berfungsi sebagai media dakwah modern yang menyampaikan ajaran moral dan spiritual secara interaktif kepada audiens.