Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk kesantunan berbahasa yang terjadi antara mahasiswa dengan dosen di Institut Teknologi dan Bisnis Kalla. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif yaitu sebuah metode yang digunakan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. Data yang dideskripsikan dalam penelitian ini yakni interaksi yang terjadi antara mahasiswa dengan dosen, baik komunikasi lisan maupun komunikasi melalui media perpesanan instan, whatsapp. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori kesantunan berbahasa dari Leech. Sumber data berasal dari percakapan antara mahasiswa dengan dosen, baik percakapan langsung maupun percakapan tidak langsung atau melalui media sosial perpesanan instan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga teknik, yaitu teknik simak, teknik sadap, dan teknik catat. Dari penelitian ini ditemukan bahwa dari enam maksim kesantunan berbahasa yang dikemukakan oleh Leech, terdapat tiga maksim yang sering digunakan oleh mahasiswa terhadap dosen di Institut Teknologi dan Bisnis Kalla. Maksim tersebut antara lain maksim pujian/penghargaan (approbation maxim), maksim kerendahan hati (modesty maxim), dan maksim persetujuan/penerimaan (aggrement maxim). Sementara itu , tidak ditemukan adanya penggunaan maksim kebijaksanaan (tact maxim), maksim kedermawanan (generosity maxim), dan maksim simpati (sympathy maxim). Hasil analisis data juga menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa mematuhi aturan kesantunan berbahasa, hanya ditemukan satu pelanggaran kesantunan berbahasa, yakni pada maxim kerendahan hati.