Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

UMKM Jawara : Model Pendampingan Terintegrasi Pentahelix dalam Peningkatan Kapasitas Legalitas dan Daya Saing UMKM Pangan, Kosmetik, dan Obat Tradisional di DKI Jakarta Rosalina, Ajeng; Asri, Rini; Satiti, Resta; Nindita, Anisa
Journal of Research Applications in Community Service Vol. 4 No. 3 (2025): Journal of Research Applications in Community Service
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/jarcoms.v4i3.5191

Abstract

Rendahnya legalitas dan daya saing UMKM pangan, kosmetik, dan obat tradisional di DKI Jakarta masih menjadi tantangan dalam peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat. Selama ini, program pendampingan UMKM seringkali bersifat sektoral, terfragmentasi, dan hanya berfokus pada aspek produksi, sehingga kurang efektif dalam menjawab permasalahan sistemik. Berbeda dengan program pendampingan UMKM sebelumnya yang bersifat sektoral, UMKM Jawara menawarkan model pentahelix dengan sinergi 5 aktor (pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas, media), terintegrasi sistem digital, dan berbasis pendamping lokal (JakOfficer) sebagai strategi berkelanjutan. Program ini dilaksanakan dalam tiga fase: (1) mobilisasi multistakeholder, (2) penguatan kapasitas (pelatihan GMP 72 jam, bimbingan digital bersama e-commerce, fasilitasi pengujian gratis), dan (3) pendampingan berkelanjutan oleh 700 JakOfficer. Evaluasi menggunakan instrumen digital terpadu (I-Jedar, Si-Doel, Si-Pitung) menunjukkan hasil signifikan: penerbitan 2.062 nomor izin edar, peningkatan kepatuhan sarana produksi dari 85% (2019) menjadi 97,67% (2024), pertumbuhan ekonomi UMKM terdamping >200%, serta peningkatan Indeks Kepuasan Pelaku Usaha (IKEPU) dari 85,18% (2020) menjadi 97,94% (2024). Simpulan studi membuktikan efektivitas model pentahelix dalam meningkatkan legalitas dan daya saing UMKM melalui pendekatan kolaboratif, pendampingan teknis berkelanjutan, dan insentif reputasi (UMKM Awards). Keberlanjutan inovasi ini dijamin dengan alokasi anggaran Rp365 miliar (2023–2026) serta integrasi kebijakan strategis.