Rehatta, Beatrix M
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS USAHA PERIKANAN TANGKAP MINI PURSE SEINE DI DESA NDAO NUSE, KECAMATAN NDAO NUSE KABUPATEN ROTE NDAO Yami, Santo E; Rehatta, Beatrix M; Angwarmasse, Izaak
Equilibrium: Journal of Economics and Development Studies Vol 1 No 1 (2023): EQUILIBRIUM: Journal of Economics and Development Studies
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/Equilibrium.1.1.45-54

Abstract

Usaha penangkapan merupakan satu unit ekonomi yang diperhatikan dalam pelaksanaan dengan memperhitungkan biaya-biaya yang dikeluarkan dan keuntungan yang diperoleh, khusunya usaha penangkapan mini purse seine di Kecamatan Ndao Nuse agar dapat berjalan terus. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dan observasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan investasi yang digunakan oleh nelayan di Desa Ndao Nuse untuk usaha penangkapan mini purse seine, rata-rata yaitu Rp. 398.927.273. Biaya investasi ini digunakan untuk pembelian kapal, mesin dan jaring (pukat). Besarnya biaya tetap yang harus dikeluarkan oleh nelayan perikanan tangkap mini purse seine (responden) bervariasi tergantung kebutuhannya, dengan rata-rata sebesar Rp. 22.134.759, Biaya tidak tetap diperuntukan untuk biaya operasional berupa pembelian bahan bakar minyak (BBM), perbekalan dan biaya gaji/upah, dimana biaya bahan bakar minyak (BBM) yang dikeluarkan rata-rata sebesar Rp. 3.109.091, sedangkan besaran biaya perbekalan yang disiapkan rata-rata sebesar Rp. 2.652.273. Perhitungan R/C ratio usaha perikanan dengan rata-rata sebesar 4,55 dan rata nilai ROI (Return on Investment) sebesar 35,40%, hasil perhitungan BEP (Break Even Point) atau titik impas menunjukkan bahwa usaha perikanan tersebut mengalami untung dengan nilai BEP rata-rata sebesar Rp.1.683.421. Dapat disimpulkan bahwa usaha perikanan mini purse seine nelayan Desa Ndao Nuse Kecamatan Ndao Nuse Kabupaten Rote Ndao dengan menggunakan analisis ROI, R/C Ratio dan Break Event Point (BEP) menunjukan bahwa usaha perikanan tangkap mini purse seine di Desa Ndao Nuse Kecamatan Ndao Nuse layak dijalankan, dengan pendapatan per bulan sebesar 2,45% dan sangat menguntungkan.
STRATEGI PENGELOLAAN BERKELANJUTAN PERIKANAN CAKALANG (KATSUWONUS PELAMIS) DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Rehatta, Beatrix M; Pesulima, Welma; Ninef, Jotham S. R
Equilibrium: Journal of Economics and Development Studies Vol 2 No 2 (2025): EQUILIBRIUM: Journal of Economics and Development Studies
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/Equilibrium.2.2.197-204

Abstract

Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) merupakan salah satu komoditas perikanan pelagis utama di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yang memiliki nilai ekonomi, sosial, dan ekologi tinggi. Namun, kegiatan penangkapan yang tidak terkontrol telah menyebabkan tingginya tingkat eksploitasi dan berisiko menimbulkan overfishing. Studi ini bertujuan merumuskan strategi pengelolaan berkelanjutan perikanan cakalang di NTT dengan pendekatan berbasis ekosistem dan sains. Metode yang digunakan berupa studi literatur dan analisis data sekunder. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor utama yang memengaruhi keberlanjutan stok cakalang adalah intensitas penangkapan, penggunaan alat tangkap seperti pancing ulur dan rumpon, serta variabilitas iklim seperti El Niño dan La Niña yang memengaruhi distribusi dan ketersediaan ikan. Penggunaan rumpon dan pancing ulur tanpa pengawasan menyebabkan penangkapan juvenil ( yang tinggi, mengancam regenerasi stok jangka panjang. Strategi yang direkomendasikan meliputi pengaturan musim dan zona tangkap, penetapan ukuran minimum ikan tertangkap, penerapan kuota tangkap, pengawasan alat tangkap, dan penguatan sistem pemantauan stok berbasis sains. Penyesuaian strategi tangkap terhadap kondisi lingkungan, serta pelibatan nelayan dan pemanfaatan teknologi pemantauan seperti Vessel Monitoring System (VMS) dan Automatic Identification System (AIS), menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan sumber daya ini. Pendekatan kolaboratif antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat pesisir diperlukan untuk memastikan bahwa pengelolaan cakalang dapat memberikan manfaat ekonomi sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem laut NTT secara berkelanjutan.