Obat tradisional merupakan warisan budaya Indonesia yang memiliki nilai kesehatan sekaligus ekonomi, sehingga perlu dilestarikan melalui inovasi pengolahan berbasis bahan alam. Jahe (Zingiber officinale Roscoe) dan serai (Cymbopogon citratus) termasuk rempah yang sejak lama dimanfaatkan sebagai bumbu maupun obat tradisional. Jahe mengandung senyawa bioaktif seperti gingerol dan shogaol dengan aktivitas antioksidan, antimikroba, antiinflamasi, serta antikanker. Sementara itu, serai kaya akan alkaloid, flavonoid, saponin, fenol, dan metabolit sekunder lain yang berfungsi sebagai antibakteri, antivirus, antidiabetik, serta antioksidan. Konsumsi obat tradisional dalam bentuk rebusan memiliki keterbatasan, terutama dari segi kepraktisan dan daya simpan. Oleh karena itu, pengolahan menjadi serbuk instan dinilai sebagai strategi tepat guna untuk meningkatkan umur simpan, mempermudah penggunaan, sekaligus memperkuat nilai ekonomis produk herbal. Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Lamongan di Desa Talunrejo, Kecamatan Bluluk, menjadi media implementasi melalui pelatihan pembuatan serbuk instan jahe dan serai. Tujuan kegiatan ini tidak hanya memberikan edukasi mengenai pemanfaatan bahan alam, tetapi juga mendorong lahirnya peluang usaha minuman herbal fungsional yang potensial dipasarkan secara lebih luas. Kegiatan ini dilakukan dengan metode ceramah, demonstrasi pembuatan produk dan diskusi. Hasil yang didapat dengan adanya, pelaksanaan program ini masyarakat Desa Talunrejo dapat berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan fungsional, peningkatan kemandirian kesehatan, serta penguatan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal secara berkelanjutan.