Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki kawasan hutan seluas 1.069.997,78 dengan potensi HHBK cukup berlimpah. Dan Desa Pakuan merupakan salah satu desa di Kecamatan Narmada yang memiliki Hutan Konservasi yaitu Kawasan Taman Hutan Raya Nuraksa yang memiliki luas 3,155 Ha yang terdiri dari enam Blok termasuk Blok Tradisional yang merupakan Blok yang dimanfaatkan oleh petani sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang besaran kontribusi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) terhadap pendapatan petani di Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Nuraksa, Desa Pakuan, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode analisis deskriptif. Penentuan daerah sampel dilakukan dengan purposive sampling sedangkan teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive random sampling dengan melibatkan 31 responden dari sembilan Kelompok Tani Hutan (KTH) yang beroperasi di sekitar kawasan hutan. Hasil penelitian menunjukkan total pendapatan petani dari memanfaatkan HHBK di Tahura Nuraksa sebesar 541.944.009 per tahun. Diketahui bahwa HHBK memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan petani, dengan komoditas utama seperti pisang, kopi, kakao, kemiri, dan durian dengan tingkat kontribusi sebesar 71% terhadap pendapatan petani. Dalam memanfaatkan HHBK di Tahura Nuraksa, ada beberapa kendala yang sering dihadapi oleh petani, diantaranya adalah pengetahuan dan keterampilan yang berpengaruh terhadap hasil produksi ,harga yang tidak stabil, dan kondisi lingkungan atau lahan garapan petani. Dengan adanya pohon besar di sekitar lahan garapan secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi pertumbuhan dan kualitas hasil tanaman budidaya.