Latar Belakang: Inverted papilloma atau Shneiderian papilloma merupakan tumor jinak sinonasal yang bersifat invasif lokal, cenderung rekuren, dan dapat berubah menjadi keganasan. Inverted papilloma memiliki kecenderungan rekuren dan berpotensial berubah menjadi ganas, oleh karena itu terapi pembedahan disertai follow-up jangka panjang diperlukan untuk menurunkan angka rekurensi dan komplikasi terkait kasus tersebut. Tujuan:Melaporkan suatu kasus yang menggambarkan kondisi inverted papilloma dan langkah manajemen yang ideal untuk kasus tersebut. Laporan Kasus: Seorang pria berusia 54 tahun datang ke Poliklinik THT-BKL RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dengan keluhan hidung buntu 2 tahun secara progresif disertai keluar sekret jernih dari kedua hidung dan penurunan fungsi penghidu sejak 1 tahun sebelum berobat. Pasien pernah menjalani operasi polip hidung 8 tahun sebelumnya dan telah dilakukan pemeriksaan histopatologi biopsi hidung menunjukkan inverted papilloma. Terapi pembedahan maksilektomi medial dengan rhinotomi lateral dengan panduan nasoendoskopi dilakukan pada pasien diikuti dengan cuci hidung. Follow up berkala dilakukan dengan harapan tindakan tersebut dapat menurunkan angka rekurensi tumor. Metode: Telaah literatur berbasis bukti mengenai inverted papilloma dan tatalaksana pembedahan yang ideal melalui Google Scholar dan Proquest. Pembahasan: Prosedur diagnosis dengan biopsi sel hidung merupakan baku emas untuk mendiagnosis inverted papilloma. Tatalaksana kombinasi pembedahan dengan follow up yang tepat diharapkan dapat membantu menurunkan angka rekurensi dan deteksi dini bila terdapat kemungkinan keganasan. Kesimpulan: Inverted papilloma merupakan tumor jinak sinonasal yang bersifat invasif lokal, rekuren dan dapat berubah menjadi ganas sehingga tatalaksana dan follow up yang tepat diharapkan menurunkan rekurensi dan mencegah keganasan pada kasus tersebut.