Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pencegahan Chikungunya Melalui Ovitrap di Desa Kedungudi, Kecamatan Trawas : Penelitian Puspitasari, Stevani; Novi Dian Ariani; Nuzul Qur’aniati; R. Azizah
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 2 (October 202
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i2.2900

Abstract

Abstrak Pada awal tahun 2025, Kecamatan Trawas tercatat memiliki satu kasus chikungunya yang dilaporkan, berdasarkan data surveilans dari Puskesmas Trawas di Desa Kedungudi. Namun, penilaian masyarakat mengungkapkan jumlah kejadian yang lebih banyak daripada yang tercatat dalam statistik resmi, terutama karena terbatasnya pengetahuan publik mengenai akses kesehatan. Kondisi ini menegaskan pentingnya pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan dan pelatihan dalam pembuatan ovitrap sebagai strategi proaktif untuk pencegahan chikungunya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di RW 2 Desa Kedungudi dan melibatkan 17 peserta. Tingkat pengetahuan peserta dievaluasi melalui ujian sebelum dan setelah kegiatan. Intervensi yang dilakukan meliputi pemberian edukasi kesehatan terkait pencegahan chikungunya, pelatihan praktis dalam pembuatan ovitrap, serta distribusi ovitrap yang dipasang di area-area penting dalam rumah, seperti di bawah tempat tidur atau di kamar mandi. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta, dengan 11 individu (64,7%) memperoleh skor baik pada ujian awal, dibandingkan dengan seluruh peserta (100%) yang memperoleh skor baik pada ujian pasca-kegiatan. Penggunaan ovitrap juga bertujuan untuk memantau jumlah nyamuk Aedes aegypti di wilayah endemis. Inisiatif ini diharapkan dapat dilaksanakan setiap tahun sebagai pendekatan berkelanjutan untuk mencegah chikungunya di Desa Kedungudi. AbstractIn early 2025, Trawas Subdistrict was recorded as having 1 reported case of chikungunya, based on surveillance data from the Trawas Community Health Center, particularly in Kedungudi Village. Nevertheless, community assessments revealed a greater number of incidents than the official statistics, mainly because of limited public knowledge regarding healthcare access. This scenario highlights the importance of community empowerment via education and training in ovitrap building as a proactive strategy against chikungunya. This community service event took place in RW 2 of Kedungudi Village and involved 17 participants. Knowledge levels were assessed through evaluations conducted before and after the tests. The intervention involved providing health education on preventing chikungunya, offering practical training in constructing ovitraps, and distributing ovitraps to be positioned in key indoor areas like under beds or in bathrooms. The evaluation findings indicated a rise in participants’ knowledge, with 11 individuals (64.7%) achieving scores in the good category on the pre-test, compared to all 17 individuals (100%) on the post-test. The use of ovitraps was also intended to track Aedes aegypti mosquito numbers in endemic regions. This initiative is anticipated to be executed each year as a sustainable approach to avert chikungunya in Kedungudi Village.