Kulit manusia berfungsi sebagai pelindung utama tubuh terhadap berbagai faktor eksternal seperti debu, sinar ultraviolet, dan polusi. Kondisi tersebut dapat menyebabkan kulit mengalami kekeringan, iritasi, atau gangguan lain jika tidak dirawat dengan baik. Saat ini, penggunaan bahan alami dalam produk perawatan kulit semakin digemari karena dianggap lebih aman dan minim efek samping. Salah satu bahan yang berpotensi dimanfaatkan adalah jeruk nipis (Citrus aurantifolia), yang mengandung vitamin C dan senyawa aktif lain yang diyakini bermanfaat dalam merawat kesehatan kulit. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan dan mengevaluasi sediaan krim berbahan dasar perasan jeruk nipis dalam tiga konsentrasi berbeda, yaitu 10% (F1), 15% (F2), dan 20% (F3). Metode penelitian meliputi pembuatan krim dengan penggabungan 2 fase, setiap formula dievaluasi secara organoleptik, pH, tipe emulsi, daya sebar, daya lekat, stabilitas fisik selama penyimpanan, serta uji hedonik. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ketiga formula memiliki penampakan fisik yang baik. Formula 2 (15%) mendapatkan penilaian tertinggi dalam uji hedonik. Nilai pH seluruh formula berada di bawah standar pH kulit, yang dipengaruhi oleh sifat asam dari bahan aktif. Semua formula termasuk emulsi tipe minyak dalam air (M/A), dan memenuhi kriteria uji daya sebar serta daya lekat. Meski demikian, terjadi pemisahan fase selama penyimpanan yang menandakan masih perlunya penyempurnaan stabilitas formulasi. Sediaan krim dengan konsentrasi 15% menunjukkan hasil paling optimal dan berpotensi dikembangkan sebagai produk perawatan kulit berbahan dasar alami.