Wongso, Wongso
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PROGRAM GERAKAN LITERASI DAN KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP MINAT MEMBACA Liana, Liana; Selwen, Selwen; Wongso, Wongso
JURNAL PENDIDIKAN BUDDHA DAN ISU SOSIAL KONTEMPORER (JPBISK) Vol. 7 No. 1 (2025): Juni
Publisher : LPPM STAB Bodhi Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56325/jpbisk.v7i1.130

Abstract

Penelitian ini didorong oleh rendahnya keterlibatan dalam membaca di kalangan siswa, yang menunjukkan ketidakpedulian yang nyata terhadap program literasi yang ditawarkan di lembaga pendidikan. Sejumlah besar siswa mengungkapkan kebosanan ketika diminta membaca oleh guru mereka, menunjukkan preferensi untuk bermain game daripada literatur. Situasi ini memerlukan perhatian mendesak terhadap kemanjuran inisiatif literasi sekolah dan kualitas layanan perpustakaan dalam memelihara minat membaca. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dampak program gerakan literasi dan kualitas layanan perpustakaan terhadap minat baca siswa. Dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif, sampel terdiri dari 72 siswa sekolah menengah dari kelas X, yang dipilih melalui teknik pengambilan sampel jenuh. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner tertutup, diikuti oleh analisis melalui uji asumsi klasik, regresi linier sederhana dan berganda, serta penilaian validitas dan reliabilitas instrumen. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa: (1) program gerakan literasi secara positif dan signifikan memengaruhi minat baca siswa (t = 5,539; p = 0,000); (2) kualitas layanan perpustakaan juga memiliki dampak positif dan signifikan terhadap minat baca (t = 2,782; p = 0,007); dan (3) jika dipertimbangkan secara bersama-sama, kedua variabel tersebut secara signifikan memengaruhi minat baca siswa (F = 63,454; p = 0,000). Koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R²) sebesar 0,638 menunjukkan bahwa 63,8% variasi minat baca dapat dikaitkan dengan kedua variabel tersebut, sementara 36,2% dipengaruhi oleh faktor lain di luar cakupan penelitian ini. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya peningkatan program literasi dan peningkatan kualitas layanan perpustakaan untuk menumbuhkan budaya membaca yang kuat di kalangan siswa. 
MEDITASI ĀNĀPĀNASATI TERHADAP PERKEMBANGAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA BERAGAMA BUDDHA PADA KELAS XII SMA SWASTA BODHICITTA MEDAN Sutio, Sutio; Wongso, Wongso; Nuriani, Nuriani
JURNAL PENDIDIKAN BUDDHA DAN ISU SOSIAL KONTEMPORER (JPBISK) Vol. 7 No. 1 (2025): Juni
Publisher : LPPM STAB Bodhi Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56325/jpbisk.v7i1.132

Abstract

Masa remaja merupakan fase transisi penting yang kerap menimbulkan ketegangan emosional akibat perubahan biologis dan sosial yang cepat. Ketidakmampuan remaja dalam mengelola emosi dapat menimbulkan sikap negatif, seperti menurunnya empati dan kesadaran sosial. Dalam konteks pendidikan Buddhis, latihan merenungkan Ānāpānasati diyakini mampu menumbuhkan kesadaran diri serta keseimbangan emosional melalui pengamatan napas yang terarah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh praktik meditasi Ānāpānasati terhadap perkembangan kecerdasan emosional siswa beragama Buddha di SMA Swasta Bodhicitta Medan. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan penyebaran kuesioner kepada 100 siswa kelas XII. Data dianalisis menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ānāpānasati berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kecerdasan emosional, dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,873 dan nilai thitung 9,798, lebih tinggi dari t tabel 1,661 (p<0,05). Nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0,495 menunjukkan bahwa 49,5% variasi kecerdasan emosional dipengaruhi oleh praktik pengeditan, sementara sisanya 50,5% dipengaruhi faktor lain. Temuan ini menegaskan bahwa latihan Ānāpānasati efektif dalam memperkuat kesadaran diri, pengendalian emosi, serta kemampuan interpersonal siswa. Secara praktis, hasil penelitian ini merekomendasikan integrasi kegiatan konversi ke dalam proses pembelajaran sebagai sarana pengembangan karakter dan kesejahteraan psikologis peserta didik dalam pendidikan Buddhis.