Agung Yubile, Andreas
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Interreligious Dialogue Menurut Felix Wilfred dalam Konteks Keberagaman Agama di Indonesia Tyas Prasaja, Leo Agung; Agung Yubile, Andreas; Septaldo, Billy Deva
Proceedings of The National Conference on Indonesian Philosophy and Theology Vol 3, No 1 (2025): Proceedings of The National Conference on Indonesian Philosophy and Theology
Publisher : Fakultas Teologi, Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/snf.v3i1.10321

Abstract

One of the distinctive features of the Indonesian nation is multi religion. This theme is not only intriguing but also poses challenges in the efforts to build peace and harmony in communal life. The article employs a literature review method to gather and analyze data from Felix Wilfred’s writings, as well as previous research to support Wilfred’s ideas on interreligious dialogue. The research findings from this article indicate that interreligious dialogue is highly important and relevant in fostering harmony, solidarity, and peace in Indonesia’s diverse society. Felix Wilfred emphasizes the significance of interreligious dialogue in addressing conflicts and promoting peace. He believes that such dialogue should also involve an understanding of local culture. The concept of “Bhinneka Tunggal Ika” in Indonesia, which emphasizes acceptance of cultural, religious, and ethnic differences, aligns with the spirit of pluralism in society. The model of religious cosmopolitanism offered by Wilfred, particularly through interreligious dialogue, can promote solidarity and understanding among different religious communities. One concrete manifestation of this is the Young Interfaith Peacemaker Community (YIPC). YIPC in Indonesia plays a crucial role in promoting tolerance, understanding, and peace among religious communities, aligning with the concepts of postcolonial theology and interreligious dialogue proposed by Felix Wilfred.AbstrakSalah satu kekhasan bangsa Indonesia ialah keberagaman agama. Hal ini sangat menarik namun sekaligus memunculkan tantangan dalam upaya membangun perdamaian dan keharmonisan di tengah kehidupan bersama. Untuk menanggapi tantangan tersebut, tulisan ini menawarkan kajian menarik yakni pemikiran Felix Wilfred tentang interreligious dialogue dalam konteks keberagaman agama di Indonesia. Artikel ini menggunakan metode tinjauan literatur untuk mengumpulkan dan menganalisis data dari tulisan Felix Wilfred, serta penelitian-penelitian terdahulu untuk mendukung pemikiran Wilfred tentang interreligious dialogue. Hasil penelitian dari tulisan ini menunjukkan bahwa interreligious dialogue sangat penting dan relevan dalam upaya menciptakan keharmonisan, solidaritas, dan perdamaian dalam masyarakat Indonesia yang beragam. Felix Wilfred menekankan pentingnya interreligious dialogue dalam mengatasi konflik dan mendorong perdamaian, dan ia yakin bahwa dialog tersebut juga harus melibatkan pemahaman tentang budaya lokal. Konsep “Bhinneka Tunggal Ika” di Indonesia yang mengedepankan penerimaan terhadap perbedaan budaya, agama, dan etnis, sejalan dengan semangat pluralisme dalam masyarakat. Model berteologi kosmopolitanisme keagamaan yang ditawarkan Wilfred terutama dengan interreligious dialogue dapat mendorong solidaritas dan pemahaman antar komunitas agama yang berbeda. Salah satu bentuk konkretisasinya ialah Young Interfaith Peacemaker Community (YIPC). YIPC di Indonesia memainkan peran penting dalam dalam mempromosikan toleransi, pemahaman dan perdamaian antar umat beragama di Indonesia yang juga sejalan dengan konsep teologi postkolonial dan interreligious dialogue yang diusulkan oleh Felix Wilfred. Dengan demikian, gagasan mengenai pentingnya interreligious dialogue oleh Felix Wilfred sangat relevan dan kontekstual untuk diwujudkan dalam konteks keberagaman agama di Indonesia.