Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Effect of Basal Medium on Callus Induction and Plant Regeneration in Anther Culture of Rice (Oryza sativa L.) Iriani, Yoanita Fadlilah; Prayantini, Dian Catur; Nahampun, Hartinio Natalia; Mastuti, Retno; Harijati, Nunung
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 11 No 8 (2025): August
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v11i8.11884

Abstract

Anther culture is an effective tissue culture technique for rapidly producing doubled haploid (DH) plants, significantly shortening the breeding cycle by 2-3 years compared to conventional methods. This study aimed to evaluate the effects of callus induction basal medium (B5 Gamborg and N6 Chu) and subsequent plant regeneration in both Japonica and Indica rice genotypes. The experiment was conducted using a completely randomized design (CRD) with two treatment factors. The first factor was genotype (G), comprising Nipponbare (G1), RCKJ 05 (G2), RCKJ 10 (G3), RCKJ 15 (G4), RCKJ 25 (G5). The second factor was the basal medium (M), consisting of N6 Chu medium (M1) and B5 Gamborg medium (M2). Each treatment combination (genotype x medium) was replicated three times, with one Petri dish (containing 125 anthers) per replicate. Parameters observed included callus induction frequency (CIF), green plantlet regeneration (RGP), and albino plantlet regeneration (RAP). The results demonstrated that both genotype and the basal medium for callus induction significantly influenced callus induction frequency and green plantlet regeneration.
UJI EFEKTIVITAS BEBERAPA TEKNIK EKSTRAKSI TERHADAP MUTU BENIH DUA VARIETAS TOMAT (Solanum lycopersicum L.) Iriani, Yoanita Fadlilah; Kendarini, Niken; Purnamaningsih, Sri Lestari
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 1 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Benih tomat memiliki zat penghambat perkecambahan (inhibitor) yang menyelimuti permukaan benih. Cara untuk mengatasi masalah tersebut ialah dengan meningkatkan mutu benih tomat melalui teknik ekstraksi yang tepat untuk tipe tomat buah maupun tomat sayur. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan teknik ekstraksi yang paling tepat untuk menghasilkan tomat dengan mutu benih yang berkualitas pada benih dua varietas tomat. Bahan yang digunakan ialah tomat varietas Fortuna 23 dan Tymoti, kertas CD (buram), label, air, HCl 2%, kapur tohor (CaO), aquades, media semai. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial yang terdiri dari dua faktor, dan diulang sebanyak empat kali. Faktor pertama adalah varietas (V) yaitu V1= Fortuna 23 dan V2= Tymoti. Faktor kedua ialah perlakuan teknik ekstraksi (T) yaitu T1= ekstraksi air langsung; T2= fermentasi air tomat selama 24 jam; T3= ekstraksi HCl 2% selama 2 jam; T4= ekstraksi kapur tohor 20 g l-1 selama 30 menit. Analisis data yang digunakan adalah uji F. Apabila uji F menunjukkan pengaruh yang nyata, maka dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5%. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, pada bulan Desember 2014 hingga Februari 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, interaksi antara varietas dan teknik ekstraksi pada kualitas benih terlihat dari tolok ukur bobot 1000 benih, kecepatan tumbuh, indeks vigor, dan panjang akar kecambah, sedangkan kualitas bibit terlihat dari tolok ukur vigor kekuatan tumbuh bibit, tinggi bibit, lebar daun, dan bobot kering total bibit.