Muhammad Faisal Dharma
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Shear Force terhadap Percepatan Pembentukan Granular Indigenous Microalgal-Bacterial Consortium dari Palm Oil Mill Effluent Muhammad Faisal Dharma; Elystia, Shinta; David Andrio
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol. 14 No. 1 (2025): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jstundiksha.v14i1.92583

Abstract

Produksi Crude Palm Oil (CPO) yang besar akan menyebabkan Palm Oil Mill Effluent (POME) yang dihasilkan semakin besar. POME mengandung zat organik yang tinggi dan kaya akan nutrisi N, P, dan K yang dapat dimanfaatkan oleh mikroalga dan bakteri. Granular Indigenous Microalgal-Bacterial Consortium (G-IMBC) adalah salah satu alternatif pengolahan POME dengan memanfaatkan mikroalga dan bakteri. G-IMBC memiliki kelebihan dibandingkan dengan pengolahan alternatif lainnya karena mampu mendegradasi polutan dengan beban COD dan nitrogen total yang tinggi secara simultan dalam waktu tinggal hidraulik yang singkat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh shear force terhadap karakteristik dan kinerja G-IMBC dalam penyisihan nutrisi pada POME. Mikroalga dan bakteri yang digunakan berasal dari POME pada kolam fakultatif yang telah dilakukan pretreatment terlebih dahulu. Mikroalga dan biomassa bakteri indigenous diinokulasikan ke dalam fotobioreaktor dan dioperasilan dengan shear force yang berbeda yaitu PBR 1 (1,7 cm/s), PBR 2 (2,5 cm/s), dan PBR 3 (3,4 cm/s). Karakteristik G-IMBC terbaik dihasilkan pada PBR 3, yaitu pada hari ke-18 dengan diameter granular 0,8-1 mm, VSS sebesar 11,88 g/L, SVI5 sebesar 32,7 mL/g, densitas sebesar 3,1 g/mL, serta efisiensi penyisihan COD dan nitrogen total yang tinggi, yaitu 95,8% dan 96,7%. Hal ini terjadi karena peningkatan shear force dalam proses pembentukan G-IMBC mampu memperkuat struktur G-IMBC, sehingga efisiensi dalam penyisihan substrat menjadi lebih optimal.