Ikan kembung merupakan salah satu jenis hasil tangkapan utama yang ditangkap menggunakan alat tangkap gill net di perairan Desa Padangdangan. Penurunan jumlah produksi ikan kembung di perairan Desa Padangdangan sejak tahun 2017 menjadi permasalahan yang harus ditangani. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keberlanjutan pengelolaan sumberdaya ikan kembung yang ditangkap menggunakan alat tangkap gill net di perairan Desa Padangdangan berdasarkan aspek ekologi, ekonomi, teknologi, sosial, dan kelembagaan, mengetahui keberlanjutan multidimensi untuk pengelolaan sumberdaya ikan kembung di perairan Desa Padangdangan, dan memberikan rekomendasi strategi keberlanjutan terhadap pengelolaan sumberdaya ikan kembung di perairan Desa Padangdangan. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 25-30 September 2023. Metode Multi Dimensional Scaling (MDS) dengan analisa terhadap 5 dimensi (ekologi, ekonomi, teknologi, sosial, dan kelembagaan) yang digunakan untuk mengetahui status keberlanjutan pengelolaan perikanan. Data yang digunakan berupa data yang berasal dari berbagai sumber diantaranya data statistik perikanan PPP Pasongsongan dari tahun 2016-2023, studi-studi terdahulu, dan wawancara dengan responden kunci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi ekologi, ekonomi, dan teknologi berada pada status cukup berkelanjutan (skor >51), sedangkan untuk dimensi sosial dan kelembagaan berada pada status berkelanjutan (skor >76). Untuk meningkatkan status keberlanjutan pengelolaan sumberdaya ikan kembung di perairan Desa Padangdangan diperlukan rekomendasi terkait dengan penentuan jarak menuju fishing ground, mengadakan sosialisasi mengenai ukuran tangkapan ikan yang diperbolehkan, ukuran mata jaring, penggunaan gill net, penentuan waktu penangkapan, menentukan stok jenis ikan, mengurangi hasil tangkapan terbuang, serta menetapkan dan melaksanakan ketentuan kuota penangkapan ikan.