Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN DAUN KELOR SEGAR (Moringa oleifera Lamk.) DALAM PAKAN TERHADAP PERTUBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN LELE (Clarias gariepinus) STRAIN SANGKURIANG Farid, Akhmad; Sugianti, Elfira Puspa; Arisandi, Apri; Triajie, Haryo
Media Akuakultur Vol 18, No 2 (2023): Desember, 2023
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/ma.18.2.2023.39-46

Abstract

Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki tingkat adaptasi cukup tinggi. Penelitian ini dilakukan selama 35 hari pemeliharaan dengan tujuan mengetahui pengaruh pemberian daun kelor segar pada pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan lele strain sangkuriang. Pemberian daun kelor segar sebagai tambahan pakan ditujukan sebagai bahan baku alternatif dikarenakan memiliki kandungan protein yang cukup tinggi sehingga mampu memenuhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini ada 4 perlakuan dengan 3 ulangan yaitu 100% pelet, 90% pelet+10% daun kelor segar, 85% pelet+15% daun kelor segar, dan perlakuan 80% pelet+20% daun kelor segar. Pemberian daun kelor segar memberikan pengaruh nyata terhadap bobot ikan lele sangkuriang dimana nilai tertinggi yaitu pada pemberian 80% pelet+20% daun kelor segar sebesar 6,65±2,42 gram. Pemberian daun kelor segar tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan panjang ikan lele sangkuriang. Penambahan panjang paling tinggi yaitu pada perlakuan 85% pelet+15% daun kelor segar yaitu 2,79±0,99 cm. Pemberian daun kelor segar memberikan pengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup ikan lele sangkuriang. Nilai SR paling tinggi yaitu pada perlakuan 80% pelet+20% daun kelor segar yaitu sebesar 91,36%. Penambahan daun kelor segar memberikan pengaruh nyata terhadap nilai FCR ikan lele sangkuriang. Nilai FCR paling rendah yaitu pada perlakuan 100% pelet yaitu 0,61%. Kadar amonia yang dihasilkan selama penelitian berkisar antara 0,17-0,19 mg/L. Kadar terendah pada perlakuan 80% pelet+20% daun kelor segar sedangkan tertinggi pada perlakuan 100% pelet.Catfish is freshwater fish species that has a fairly high level of adaptation. This research was conducted for 35 days of maintenance with the aim of knowing the effect of fresh moringa leaves on the growth and survival of sangkuriang catfish. Giving fresh moringa leaves as a feed additive is intended as an alternative raw material because it has a high enough protein content so that it can meet the growth and survival rate. The treatment used in this study was 4 treatments and 3 repetitions namely 100% pellets, 90% pellets+10% fresh moringa leaves, 85% pellets+15% fresh moringa leaves, and 80% pellets+20% fresh moringa leaves. Giving fresh moringa leaves had a significant effect on the weight of sangkuriang catfish where the hightest value was the administration of 80% pellets+20% fresh moringa leaves of 6.65±2.42 grams. Giving fresh moringa leaves did not have a significant effect on the increase in length of the sangkuriang catfish. The highest increase in 85% pellets+15% fresh moringa leaves of 2.79±0.99 cm. Giving fresh moringa leaves had a significant effect on survival of sangkuriang catfish. The highest SR value was in treatment 80% pellets+20% fresh moringa leaves, which was 91.36%. The addition of fresh moringa leaves had a significant effect on the FCR value of sangkuriang catfish. The lowest FCR value in treatment 100% pellets which was 0.61%. The ammonia levels produced during the study ranged from 0.17-0.19 mg/L. The lowest level was in treatment with 80% pellets+20% fresh moringa leaves while the highest was in the control treatment.
INOVASI PRODUK PERIKANAN BERBASIS GREEN ECONOMY Fatmawati, Ira; Qomaria, Nur; Arisandi, Apri; Fikriyah, Aida; Mukarromah, Luthfi Azizah
Natural Science Education Research Vol 6, No 3 (2023): Natural Science Education Research
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA, Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/nser.v5i2.27143

Abstract

Pertumbuhan populasi manusia yang terus meningkat dan kebutuhan yang semakin mendesak akan sumber daya pangan telah menempatkan sektor perikanan di bawah tekanan yang signifikan. Dalam menanggapi tantangan ini, konsep ekonomi hijau telah muncul sebagai pendekatan yang krusial. Ekonomi hijau menawarkan kerangka kerja yang berkelanjutan untuk memanfaatkan sumber daya alam, termasuk di dalamnya sektor perikanan.Dengan demikian, pengembangan inovasi produk perikanan yang berbasis pada konsep ekonomi hijau perlu dilakukan. Tujuan penelitian kali ini adalah untuk mengetahui kelayakan produk perikanan berbasis green economy dan mengetahui respons masyarakat terhadap produk perikanan berbasis green economy. Penelitian ini termasuk RnD (Research and Development) dengan model pengembangan ADDIE. Penelitian ini dilakukan tempat budidaya tumbuhan kunyit di Desa Klabetan, Kecamatan Sepuluh Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Indonesia. Dan budidaya ikan di Desa Banyuajuh, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Indonesia. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah 1) Hasil ujicoba menunjukkan produk dapat menambah berat badan ikan, panjang ikan, dan daya tahan tubuh ikan. 2) Hasil respons masyarakat memperoleh nilai sebesar 89,08% dengan kategori sangat baik.
Strategi Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah Di Kelurahan Sambikerep Kecamatan Sambikerep Kota Surabaya Santoso, Nizamudin Imam; Sugiarti, Teti; Arisandi, Apri
Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement Vol 3 No 2 (2022): Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement
Publisher : LP2M INSURI Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/amalee.v3i2.2035

Abstract

The purpose of this study is to describe the development of the waste cooking oil utilization program in Sambiarum Village. This study used a mixed quantitative and qualitative approach with a descriptive research type. The analytical method used is Historical Tracing Analysis, Economic Value Analysis and SWOT Analysis. Based on the research results, it is known that at the beginning of 2009 to 2022 waste used cooking oil is only deposited into the main waste bank to be converted into money. The total generation of waste cooking for all customers reached 845 kg/month while for all villagers it reached 3532 kg/month. The total economic value of used waste in the Pin-Pin waste bank is IDR 2,535,000/month, while in Sambiarum village it is IDR 10,596,000/month. For the calculation of product added value for aromatherapy candles, it is Rp. 1,073,000 with a profitability of 71.5%. The strategy that has been determined is to maximize waste banks as education and training centers for used waste by involving the role of sub-districts to reach out to village communities so they do not dispose of used waste which can pollute the environment. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan perkembangan program pemanfaatan limbah minyak jelantah di Kampung Sambiarum. Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran kuantitatif dan kualitatitif dengan jenis penelitian deskriptif. Metode Analisis yang dipakai berupa Analisis Penelusuran Sejarah, Analisis Nilai Ekonomi dan Analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian diketahui pada awal dari tahun 2009 sampai tahun 2022 limbah minyak jelantah ini hanya disetorkan saja ke bank sampah induk untuk dikonversi menjadi uang. Jumlah timbulan jelantah pada seluruh nasabah mencapai 845 kg/bulan sedangkan pada seluruh warga kampung mencapai 3532 kg/bulan. Total nilai ekonomi jelantah di bank sampah Pin-Pin sebesar Rp2.535.000,-/bulan, sedangkan di kampung Sambiarum sebesar Rp Rp10.596.000,-/bulan. Untuk perhitungan nilai tambah produk pada lilin aroma terapi diperoleh sebesar Rp1.073.000,- dengan profitabilitas 71,5%. Strategi yang telah ditentukan yaitu memaksimalkan bank sampah sebagai pusat edukasi dan pelatihan limbah jelantah dengan melibatkan peran kelurahan untuk menjangkau masyarakat kampung agar tidak membuang limbah jelantah yang dapat mencemari lingkungan.
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGUATAN HULU PADA KLASTER INDUSTRI RUMPUT LAUT Arisandi, Apri; Sholeh, Moh.; Triadjie, Haryo
CAKRAWALA Vol 13, No 1: Juni 2019
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.174 KB) | DOI: 10.32781/cakrawala.v13i1.292

Abstract

Salah satu upaya untuk mempercepat proses dan memenuhi permintaan pasar akan rumput laut kelas I ini perlu sentuhan teknologi yang spesifik untuk industri budidaya dan penanggulangan penyakit rumput laut untuk dapat meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas rumput laut sebagai salah satu produk unggulan Madura.  Berdasarkan prospeknya, telah banyak pengusaha tertarik akan keunggulan rumput laut Madura.  Di dalam even-even pameran, para peminat mulai banyak berdatangan/berkunjung ke kelompok ini untuk melihat secara langsung dan mempromosikan serta berkeinginan menanamkan modal. Tujuan dari kegiatan ini [WU1] adalah mengidentifikasi permasalahan produksi rumput laut di Jawa Timur, pengembangan penerapan teknologi budidaya rumput laut pada kelompok tani di Jawa Timur, peningkatan produksi rumput laut yang berkualitas. Ketersediaan produksi rumput laut seringkali terhambat, hal ini disebabkan pada bulan-bulan tertentu pertumbuhannya lambat dan mengalami gagal panen akibat infeksi penyakit ice-ice.  [WU2] Walaupun telah menguasai teknologi budidaya dengan baik dan menggunakan bibit rumput laut berkualitas, akan tetapi kemampuan produksi masih rendah. Metode perendaman kalium permanganat (KMNO4) dengan konsentrasi 200 ppm dan larutan probiotik dengan konsentrasi 500 ppm, dapat meningkatkan laju pertumbuhan harian rumput laut hingga 3,27%.  Laju pertumbuhan harian yang tinggi memberikan dampak terhadap biomass yang dihasilkan saat panen[WU3] .  Strategi produksi bibit berkualitas agar lebih efektif adalah dengan menguatkan kelompok tani untuk membuat kebun bibit rumput laut sebagai stok bibit untuk semua anggota dengan menggunakan metode perendaman kalium permanganat (KMNO4) dan larutan probiotik. Kata Kunci: Budidaya, Rumput laut, KMNO4, Probiotik, Pertumbuhan 
Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut di Kepulauan Kangean Menggunakan Analytical Hierarchy Proses (AHP): Management of Coastal and Marine Resources in Kangean Island Using Analytical Hierarchy Process (AHP) Mihosen, Mihosen; Subari, Slamet; Arisandi, Apri; Sawiya, Sawiya
MIYANG Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Miyang Edisi April 2022
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine, Universitas PGRI Ronggolawe, Tuban, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.15 KB) | DOI: 10.55719/j.miy.v2i1.387

Abstract

Pulau kangean memiliki potensi sumber daya alam yang besar, baik sumber daya alam yang dapat pulih antara lain: (ikan, mangrove, terumbu karang) maupun sumber daya yang tidak dapat pulih (minyak bumi, gas, mineral). Beberapa masalah yang dapat menurunkan kualitas dan jumlah sumberdaya pesisir dan laut seperti terumbu karang, lamun, dan mangrove. Penambangan pasir penggunaan batu karang sebagai pondasi rumah, pengrusakan hutan yang dapat menyebabkan erosi, penambangan batu di perbukitan penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan oleh sebab itu perlu kajian ini menjadi penting dilakukan untuk menentukan pengelolaan wilayah pesisir dan laut pulau kecil dengan menggunakan Analytical Hierarchy Proses (AHP). Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Mengetahui kondisi sumberdaya alam yang ada di kepulauan kangean, 2. Untuk mengetahui pemamfaatan sumberdaya alam di pulau kangean. Pemanfaatan tanpa pengelolaan akan menimbulkan kepunahan bahkan kehilangan sumberdaya alam. Penelitian ini dapat menunjukkan memprioritaskan pengelolaan Pulau Kangean berbasis perikanan, karena sumberdaya yang melimpah. Hasil penelitian ini memprioritaskan pengelolaan Pulau Kangean berbasis perikanan, karena sumberdaya ikan yang melimpah. Startegi pengelolaan perikanan tangkap yang perlu dilakukan antara lain pengaturan musim tangkap, pembatasan armada dan alat tangkap, pengendalian upaya penangkapan ikan, pengaturan area tangkap nelayan kecil dan besar, dan zonasi area tangkap dan budidaya
Kajian Morfometrik dan Tingkat Kematangan Gonad Rajungan (Portunus pelagicus) di Pagagan Pamekasan Qomariyah, Lailatul; Arisandi, Apri; HIdayah, Zainul; Farid, Akhmad
Akuatika Indonesia Vol 8, No 2 (2023): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v8i2.46549

Abstract

Desa Pagagan adalah salah satu pusat penangkapan rajungan di Kabupaten Pamekasan. Penangkapan berlebihan dapat membahayakan kelestarian rajungan. sehingga untuk melestarikan rajungan di suatu populasi maka dibutuhkan informasi mengenai kondisi biologi rajungan. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji kondisi stok sumberdaya rajungan, berdasarkan analisis hasil morfometrik yang meliputi distribusi lebar dan berat rajungan, pola pertumbuhan, rasio jenis kelamin dan tingkat kematangan gonad rajungan hasil tangkapan nelayan. Penelitian dilakukan bulan April sampai Mei 2022 di lokasi pendaratan (pengepul). Sampel rajungan diambil secara acak. Hasil dari penelitian mengumpulkan sample sebanyak 455 ekor rajungan (jantan 154 ekor dan betina 301 ekor). Kisaran ukuran lebar karapas adalah 80-165 mm dan kisaran berat badan yaitu 63-278 gr. Hasil analisis hubungan lebar karapas dengan berat badan pada rajungan jantan adalah 2,69, sehingga pola pertumbuhannya disebut allometrik negatif karena nilai b<3. Sedangkan pola pertumbuhan pada rajungan betina adalah 2,95. Setelah dilakukan uji t (α:0,05) menunjukkan hasil nilai thitung lebih kecil dari ttabel (tidak berbeda nyata) atau bersifat isometric dimana pertambahan lebar dan berat rajungan seimbang. Hasil penelitian menunjukkan nilai rasio jenis kelamin rajungan jantan dan betina adalah 1:2. Rajungan betina yang tertangkap sebagian besar berada pada TKG 2 (mature) 259 ekor (86%). Hasil pengamatan terhadap telur rajungan di perairan Desa Pagagan Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan, ditemukan empat level komposisi warna telur yaitu warna kuning, orange, coklat dan abu kehitaman.
Pengelolaan Sumberdaya Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta) Berkelanjutan Di Desa Padangdangan Menggunakan Metode Rapfish Farid, Akhmad; Alhammami Akmaludin, Indi Aunika; Setiawan, Eko; Arisandi, Apri
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 30, No 1 (2024): (Maret) 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jppi.30.1.2024.7-22

Abstract

Ikan kembung merupakan salah satu jenis hasil tangkapan utama yang ditangkap menggunakan alat tangkap gill net di perairan Desa Padangdangan. Penurunan jumlah produksi ikan kembung di perairan Desa Padangdangan sejak tahun 2017 menjadi permasalahan yang harus ditangani. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keberlanjutan pengelolaan sumberdaya ikan kembung yang ditangkap menggunakan alat tangkap gill net di perairan Desa Padangdangan berdasarkan aspek ekologi, ekonomi, teknologi, sosial, dan kelembagaan, mengetahui keberlanjutan multidimensi untuk pengelolaan sumberdaya ikan kembung di perairan Desa Padangdangan, dan memberikan rekomendasi strategi keberlanjutan terhadap pengelolaan sumberdaya ikan kembung di perairan Desa Padangdangan. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 25-30 September 2023.  Metode Multi Dimensional Scaling (MDS) dengan analisa terhadap 5 dimensi (ekologi, ekonomi, teknologi, sosial, dan kelembagaan) yang digunakan untuk mengetahui status keberlanjutan pengelolaan perikanan. Data yang digunakan berupa data yang berasal dari berbagai sumber diantaranya data statistik perikanan PPP Pasongsongan dari tahun 2016-2023, studi-studi terdahulu, dan wawancara dengan responden kunci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi ekologi, ekonomi, dan teknologi berada pada status cukup berkelanjutan (skor >51), sedangkan untuk dimensi sosial dan kelembagaan berada pada status berkelanjutan (skor >76). Untuk meningkatkan status keberlanjutan pengelolaan sumberdaya ikan kembung di perairan Desa Padangdangan diperlukan rekomendasi terkait dengan penentuan jarak menuju fishing ground, mengadakan sosialisasi mengenai ukuran tangkapan ikan yang diperbolehkan, ukuran mata jaring, penggunaan gill net, penentuan waktu penangkapan, menentukan stok jenis ikan, mengurangi hasil tangkapan terbuang, serta menetapkan dan melaksanakan ketentuan kuota penangkapan ikan.
Tinjauan terhadap Efektivitas Kegiatan Kelas Belajar sebagai Sarana Pelatihan Bahasa Asing: Studi Kasus di Desa Blumbungan Rima, Rima; Haryono, Aura Hilda; Rif’at, Muhammad Rifqi; Arisandi, Apri
Journal of Linguistics and Social Studies Vol 1, No 1: 2024
Publisher : STAI Nurul Islam Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52620/jls.v1i1.13

Abstract

Pelatihan kelas belajar mengajar bahasa asing ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui program kerja mahasiswa-mahasiswi yang berdomisili di Desa Blumbungan. Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi program kerja ini. Alasan yang pertama adalah untuk mempermudah peluang mendapat pekerjaan yang baik. Adapun alasan yang kedua adalah mempermudah peluang diterimanya pendidikan di luar negeri. Alasan ketiga yaitu untuk mengikuti perkembangan zaman di era globalisasi. Oleh karena itu belajar bahasa asing sangat diperlukan dalam mengikuti perkembangan zaman. Belajar bahasa asing disini adalah bahasa Inggris, Jepang, Arab. Kegiatan ini dilakukan dari tanggal 23 Januari 2022 sampai 19 Januari 2023 mulai dari pukul 16.00 sampai pukul 17.00. Sasaran dari kegiatan adalah siswa SD atau MI. Ada beberapa tahap dalam kegiatan program kerja mengajar bahasa asing. Tim belajar membimbing para siswa dalam belajar bahasa Arab, Jepang, Inggris. Kana card adalah salah satu media belajar yang digunakan tim belajar dalam menjalankan kegiatan tersebut. Pendekatan yang dilakukan tim belajar adalah dengan survei SD atau MI, menonton video animasi, penggunaan Kana card. Respon dari orang tua wali adalah sangat puas dan senang.