This Author published in this journals
All Journal Center of Knowledge
Nst, Abdul Halim
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peningkatan Kapasitas Masyarakat dalam Mengelola Media Sosial Untuk Mendukung Pariwisata Berkelanjutan di Desa Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Nst, Abdul Halim; Hendra, Hendra; Putra, San; Gunawan, Hadi; Abdi, Yudistira; Chandra, Andriana Alnazhira
Center of Knowledge : Jurnal Pendidikan Dan Pengabdian Masyarakat Volume 5 Nomor 2 Agustus 2025 | IN PRESS
Publisher : Pusdikra Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51178/cok.v5i2.2865

Abstract

Desa Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok, merupakan destinasi ekowisata unggulan yang memiliki potensi alam, budaya, dan konservasi orangutan, namun promosi pariwisata belum optimal karena keterbatasan kapasitas digital masyarakat. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengelola media sosial guna mendukung pariwisata berkelanjutan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan model Participatory Action Research (PAR) yang melibatkan 50 peserta dari Pokdarwis, pelaku usaha wisata, pemuda, dan perangkat desa yang dipilih secara purposive. Kegiatan meliputi identifikasi masalah, pelatihan pengelolaan media sosial, pendampingan pembuatan konten, serta evaluasi melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil menunjukkan media sosial berperan strategis dalam memperluas promosi, meningkatkan interaksi dengan wisatawan, dan memperkuat branding desa. Tantangan utama adalah keterbatasan keterampilan teknis, kurangnya konsistensi unggahan, dan minimnya pemahaman etika digital. Strategi optimal berupa kombinasi pelatihan, pendampingan, dan kolaborasi komunitas yang terbukti meningkatkan keterampilan sekaligus partisipasi masyarakat. Novelty penelitian ini terletak pada integrasi konsep pariwisata berkelanjutan dengan strategi promosi digital berbasis komunitas, sehingga masyarakat berperan aktif sebagai subjek dalam pengelolaan identitas digital destinasi. Model ini dapat direplikasi di desa wisata lain sebagai praktik pemberdayaan digital untuk mendukung pariwisata berkelanjutan.