Pengendalian diri disebut mujahadatun nafs yaitu satu sikap yang diajarkan dalam Islam agar manusia mampu menjadi pribadi yang tidak selalu mengedepankan hawa nafsunya dan emosinya dalam menjalani kehidupan. Siswa yang memiliki pengendalian diri yang baik tidak langsung menyalahkan situasi, melainkan memperbaiki diri mereka sendiri dan menerima hasil sebagai bagian dari kehendak Tuhan ketika hasil tidak sesuai harapan. Inilah yang kemudian membangun perilaku tawakal yang sehat dan seimbang. Penelitian ini dilatar belakangi oleh tidak stabilnya emosi pada siswa, yang menyebabkan masih adanya siswa yang bolos sekolah, suka mengejek teman, mudah mengalami kecemasan, mudah putus asa, emosi yang cenderung meledak-ledak dan melanggar ketertiban. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap sikap pengendalian diri pengaruhnya terhadap perilaku tawakal siswa di SMK Negeri 1 Sumedang. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional dan populasi dengan subjeknya adalah siswa X TITL-1 SMK Negeri 1 Sumedang. Data dikumpulkan melalui observasi, dokumentasi, dan angket. Analisis data dilakukan dengan Teknik analisis kuantitatif menggunakan aplikasi SPSS. Hasil penelitian menunjukan bahwa sikap pengendalian diri di SMK Negeri 1 Sumedang mencapai prosentase 79% termasuk kriteria baik. Sementara perilaku tawakal mencapai prosentase 83% termasuk kriteria baik. Hubungan antara sikap pengendalian diri dan perilaku tawakal menunjukan arah hubungan positif (b=0,406) dengan keeratan sedang(r=0,462). Kontribusi pengaruh sebesar 21,4%, sisanya 78,6% dipengaruhi oleh faktor lain. Pengaruh sikap pengendalian diri terhadap perilaku tawakal pada mata Pelajaran PAIBP siswa kelas X TITL-1 SMK Negeri 1 Sumedang terbukti signifikan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan literatur dan wawasan dibidangnya