Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Gambaran Pengetahuan Ibu Anak Tentang Demam Berdarah Dengue Di KelurahanSumber Mulyorejo WilayahPuskesmas PerawatanTanah Tinggi Gryttha Tondang; Indra Hizkia Perangin; Sri Andriani Br Tampbulon
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i3.4362

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, dan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia. Pengetahuan ibu sebagai pengasuh utama dalam keluarga memiliki peran krusial dalam deteksi dini, pencegahan, dan penanganan DBD pada anak. Kelurahan Sumber Mulyorejo yang berada dalam wilayah kerja Puskesmas Perawatan Tanah Tinggi masih menghadapi tingginya kasus DBD pada anak, yang mengindikasikan perlunya kajian mendalam tentang tingkat pengetahuan masyarakat, khususnya ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu anak tentang Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Sumber Mulyorejo Wilayah Puskesmas Perawatan Tanah Tinggi tahun 2024.Metode Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel berjumlah 48 ibu yang memiliki anak penderita DBD yang dipilih dengan teknik accidental sampling. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner terstruktur yang telah divalidasi, terdiri dari 20 pertanyaan pilihan benar-salah untuk mengukur pengetahuan berdasarkan enam indikator: definisi, tanda dan gejala, penyebab/etiologi, penularan, pengobatan, dan pencegahan DBD.Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan baik pada aspek definisi (58,3%), tanda dan gejala (54,2%), pengobatan (54,2%), dan pencegahan (47,9%). Namun, ditemukan kesenjangan signifikan pada aspek penyebab/etiologi dimana hanya 33,3% responden berpengetahuan baik, serta aspek penularan dengan hanya 37,5% yang memahami mekanisme transmisi secara komprehensif. Mayoritas responden berusia 30-39 tahun (52,1%), berpendidikan SMP (45,8%), dan berstatus ibu rumah tangga (52,1%). Kesimpulan Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun tingkat pengetahuan ibu tentang DBD cukup baik pada aspek definisi, gejala, pengobatan dan pencegahan, masih terdapat kebutuhan mendesak untuk memperkuat edukasi tentang penyebab biologis dan mekanisme penularan penyakit. Intervensi edukasi kesehatan yang lebih intensif, berkelanjutan, dan disesuaikan dengan karakteristik demografis masyarakat sangat diperlukan untuk meningkatkan efektivitas program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan menekan angka kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Tanah Tinggi.