Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI SEBAGAI STRATEGI PENJAMINAN MUTU DI SMP NEGERI 2 ARJASARI KABUPATEN BANDUNG: A technology-based learning innovation model for quality assurance in rural junior high schools Hidayat, Atep Rustandi; Ramdani, Wahyu; Ferdyansyah, Ferry; Nevelin, Susi Lutfiah
Epistemic: Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol. 4 No. 3 (2025): September 2025
Publisher : Perkumpulan Peneliti dan Pegiat Literasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70287/epistemic.v4i3.468

Abstract

This study examines technology-based learning innovation as a quality assurance strategy at SMP Negeri 2 Arjasari, a junior high school in a rural area of Bandung Regency, Indonesia. Despite limited technological infrastructure, the school has implemented creative solutions to improve learning quality through teacher-driven innovations. Using a qualitative case study approach, data were collected through classroom observations, in-depth interviews with the principal and teachers, and document analysis from January to April 2025. The findings show that strategic resource management, including shared use of projectors and adaptation of personal devices, combined with project-based learning methods, significantly enhanced student engagement and learning outcomes. The study confirms that effective technology integration in resource-limited environments relies more on pedagogical innovation and teacher collaboration than on infrastructure availability. These results challenge conventional assumptions about the relationship between technology and educational quality, offering an alternative model relevant to rural schools in developing countries. This research enriches the discourse on educational technology by highlighting context-appropriate innovation strategies and their implications for quality assurance frameworks in low-resource settings. The findings extend the concept of process-based quality assurance in schools with limited resources.
Manajemen Anestesi untuk Awake Craniotomy pada Space Occupying Lesion Lobus Frontalis Kiri Ferdyansyah, Ferry; Harahap, M. Sofyan
Jurnal Neuroanestesi Indonesia Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : https://snacc.org/wp-content/uploads/2019/fall/Intl-news3.html

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2701.442 KB) | DOI: 10.24244/jni.vol7i3.21

Abstract

Tumor intrakranial adalah suatu lesi ekspansif yang membentuk massa dalam ruang tengkorak. Kami melaporkan manajemen anestesi pada pasien dengan tumor intrakranial yang menjalani prosedur awake craniotomy. Seorang laki-laki berumur 39 tahun, berat badan 60 kg dengan riwayat epilepsi ditemukan space occupying lession pada lobus frontalis kiri setelah dilakukan CT-scan kepala. Prosedur awake craniotomy untuk pengangkatan tumor dilakukan karena lokasi tumor berada di dekat area Broca. Awake craniotomy dilakukan dengan kombinasi anestesi intravena (i.v) dexmedetomidin dan blok scalp. Premedikasi midazolam 2 mg i.v dan oksigenasi 3 liter/menit nasal diberikan dari awal proses operasi. Pasien diberikan dexmedetomidine loading dose 1 mcg/kgBB dalam 15 menit dan fentanyl 1 mcg/kgBB i.v sebelum dilakukan blok scalp dengan injeksi bupivacain isobarik 0,5% dicampur pehacain 1:1, total 40 ml untuk kedua sisi kepala. Infiltrasi larutan bupivacain-pehacain tambahan diberikan 2,5 ml pada setiap titik pin holder fiksasi kepala dipasang. Pemeliharaan anestesi dijaga dengan infus kontinyu dexmedetomidin 0,5-0,7 mcg/KgBB/jam i.v selama pasien terbangun dan propofol 0,05 0,1 mg/kgBB/menit i.v ditambahkan apabila pasien ditidurkan. Mannitol 1 g/kgBB i.v diberikan 15 menit sebelum duramater dibuka. Proses kraniotomi berjalan 4 jam. Selama operasi berlangsung pasien tidak mengalami perubahan hemodinamik yang signifikan, tekanan darah rata-rata 9569 mmHg, laju nadi 5663 x/mnt, SpO2 100% dengan VAS 0-1. Pasca operasi, pasien stabil dan pindah ke ruangan setelah diobservasi selama 1 jam di ruang pemulihan.Anesthesia Management for Awake Craniotomy on Left Frontal Lobe Solid Occupiying LesionIntracranial tumors are an expansive lesion that forms masses in the skull space. We report anesthesia management in patients with intracranial tumors who undergo awake craniotomy procedures. A 39-year-old male weighing 60 kg with a history of epilepsy found space occupying lession in the left frontal lobe after a head CT scan. The awake craniotomy procedure for removal of the tumor is done because the location of the tumor is near the Broca area. Awake craniotomy is performed with a combination of dexmedetomidine intravenous (i.v) and scalp block. Premedication with 2 mg midazolam i.v and oxygenation of 3 liters / minute nasal was given from the beginning of the surgery. The patient was given dexmedetomidine loading dose of 1 mcg/kg in 15 minutes and fentanyl 1 mcg/kg i.v before scalp block was done with 0.5% isobaric bupivacain injection mixed with 1: 1 Pehacain, a total of 40 ml for both sides of the head. Additional infiltration of bupivacain-pehacain solution was given 2.5 ml at each point the head fixation pin holder was installed. Maintenance of anesthesia is maintained with a continuous infusion of dexmedetomidine 0.5-0.7 mcg/Kg/h i.v as long as the patient is awake and propofol 0.05 - 0.1 mg/kg/minute i.v is added when the patient is put to sleep. Mannitol 1 g/kg i.v is given, 15 minutes before the duramater is opened. The craniotomy process runs 4 hours. During surgery, the patient does not experience significant hemodynamic changes, Mean Blood Pressure is 95-69 mmHg, heart rate 56-63 x/min, SpO2 100% with VAS 0-1. After surgery, the patient was stable and moved to the ward after being observed for 1 hour in the recovery room.
Urgensi Mata Pelajaran Pendidikan, Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bagi Anak Sekolah Dasar Ramadhani, Helma Tri; Hikmah, Lidya Nurul; Nurfadilah, Malika Hafzah; Rega, Naura Rasendrya; Septiani, Putri Anggia; Ferdyansyah, Ferry; Muwaffaq, Fathin
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.26662

Abstract

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung tumbuh kembang peserta didik secara menyeluruh sejak usia dini. Artikel ini mengulas urgensi mata pelajaran PJOK dalam membentuk kebugaran fisik, kecerdasan emosional, keterampilan sosial, serta karakter moral siswa sekolah dasar. Penulisan dilakukan melalui studi literatur dengan pendekatan deskriptif-kualitatif. Hasil kajian menunjukkan bahwa PJOK tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, tetapi juga memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan prestasi belajar, kemampuan mengelola emosi, serta pembiasaan nilai-nilai positif seperti disiplin, kerja sama, dan tanggung jawab. Melalui pembelajaran yang aktif dan partisipatif, guru PJOK memegang peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai tersebut secara kontekstual. Oleh karena itu, penguatan pembelajaran PJOK di tingkat sekolah dasar merupakan langkah penting dalam membentuk generasi yang sehat, tangguh, dan berkarakter.