Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Application of Gaba-Gaba Egg Rack Bio-Composite as Material Wall Meeting Room Acoustics Sabaruddin, Sabaruddin; Samad, Sudarman; Marasabessy, Firdawaty; Muhammad, Asri A
East Asian Journal of Multidisciplinary Research Vol. 3 No. 2 (2024): February 2024
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/eajmr.v3i2.8298

Abstract

Bio composite materials are a combination of two or more natural polymer materials or biofiber (natural fibers) which can be degraded as reinforcement and polymer or matrix. Natural fibers generally have the ability to absorb sound well and have basic properties as composite reinforcements. If a wave hits a material, the wave can be straightened, reflected and absorbed. The ability of composite structures to absorb sound can be used to reduce noise levels. This research models a combination of egg rack waste mixed with sago leaf stem (gaba-gaba) waste as a bio-composite material for room acoustic panels. This research uses a material modeling engineering method which is a pure experiment, with the stages of making test samples based on fixed variables and measurable variables and then testing to obtain the material absorption coefficient, then the test results are based on the specified variables, then applying the material to the meeting room. After that tested the acoustic level of the room, especially the meeting room.
SOSIALISASI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (RTLH) PULAU MAITARA TIDORE Haryati, Haryati; Muhammad, Asri A; Marasabessy, Firdawaty; Husen, Risalmi; Hi Sabatun, Adirahmadi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Khatulistiwa Vol 8, No 1 (2025): APRIL
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpmk.v8i1.4718

Abstract

ABSTRACTOne of the most pressing and rapidly growing social issues in Indonesia is poverty, which affects all regions across the country, including North Maluku. Poverty arises from social inequality, one of the indicators of which is the prevalence of RTLH. According to data from Statistics Indonesia (BPS) in 2023, the number of people living in poverty in North Maluku Province increased to 83.80 thousand, including those residing on Maitara Island, Tidore. One of the government's solutions to address this issue is the RTLH program, implemented by the Ministry of PUPR through the Directorate General of Housing. This program is guided by PUPR Ministerial Regulation No. 7/PRt/M/2018 and Regulation No. 7/2022. However, the program has not achieved its targets, and aid distribution has not been accurately directed to those most in need. To address these shortcomings and to enhance community involvement and knowledge regarding uninhabitable housing, socialization activities are essential. Based on data collected through questionnaires, these socialization efforts have proven effective, as there was a measurable increase in participants' understanding across all assessment criteria related to RTLH.Keywords: Poverty, RTLH, Socialization, Maitara, North MalukuABSTRAKPermasalahan sosial terbesar dan berkembang pesat di Indonesia adalah kemiskinan, yang berdampak pada seluruh daerah yang ada di Indonesia salah satunya Maluku Utara. Kemiskinan muncul karena adanya kesenjangan sosial yang ditandai dengan permasalahan sosial salah satunya memiliki RTLH. Berdasarkan data BPS tahun 2023 jumlah penduduk miskin khusus Provinsi Maluku Utara mengalami peningkatan menjadi 83,80 ribu jiwa termasuk di dalamnya Pulau Maitara Tidore. Salah satu solusi yang dilakukan Pemerintah dalam menangani hal tersebut adalah dengan adanya program RTLH melalui Kementerian PUPR Ditjen Perumahan, yang berpedoman pada Peraturan Menteri PUPR Nomor 7/PRt/M/2018 Tahun 2018 dan Peraturan Menteri PUPR Nomor 7 Tahun 2022. Pelaksanaan program ini belum berhasil secara target, penerima bantuan belum tepat sasaran dalam pelaksanaannya. Untuk mengatasi hal tersebut dan meningkatkan peran serta masyarakat serta pengetahuan terkait dengan RTLH maka diperlukan adanya kegiatan sosialisasi. Kegiatan sosialisasi ini berhasil berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner, yaitu terjadi peningkatan pengetahuan pada semua kriteria penilaian tentang RTLH.Kata Kunci: Kemiskinan, RTLH, Sosialisasi, Maitara, Maluku Utara
Sosialisasi Konsep Sanitasi Lingkungan pada Permukiman Pesisir Studi Kasus Permukiman Nelayan Kelurahan Tomalou Muhammad, Asri A; Haryati, Haryati; Marasabessy, Firdawaty
Journal Of Khairun Community Services Vol 4, No 1 (2024): Journal Of Khairun Community Services
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jkc.v4i1.7902

Abstract

Tomalou adalah salah satu kelurahan di kecamatan Tidore Selatan, provinsi Maluku Utara, yang merupakan permukiman pesisir dengan penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan. Salah satu permasalahan lingkungan pada kawasan permukiman pesisir adalah sanitasi lingkungan yang buruk. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Maluku Utara Tahun 2020-2024 salah satu isu strategis yang perlu ditangani adalah sanitasi. Database dashboard Air Minum Maluku Utara menunjukkan bahwa 167.370 jiwa penduduk Maluku Utara tidak mendapatkan layanan sanitasi yang layak. Program kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) yang dilaksanakan oleh Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Khairun dimaksudkan untuk mengatasi persoalan masyarakat di kelurahan Tomalou dengan menerapkan konsep sanitasi yang layak dan berwawasan lingkungan. Selain itu PkM ini bertujuan untuk melakukan pemetaan terhadap kondisi sanitasi lingkungan dengan melibatkan partisipasi masyarakat guna mendapatkan gambaran karakteristik sanitasi pada permukiman di atas air agar dapat menjadi database perencanaan untuk upaya penanganan sanitasi berkelanjutan.
Media Pembelajaran Mitigasi Bencana Pada Anak Sekolah Dasar suhartini, suhartini; Muhammad, Asri A; Marasabessy, Firdawaty
Journal Of Khairun Community Services Vol 4, No 1 (2024): Journal Of Khairun Community Services
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jkc.v4i1.7897

Abstract

Pulau Tidore merupakan satu dari gugusan pulau yang tersebar di Provinsi Maluku Utara. Lokasi pengabdian kepada masyarakat yang berada di Tomalou adalah bagian kelurahan di kecamatan Tidore Selatan. Kelurahan ini berada di tepian pantai, area permukiman berada disepanjang garis pantai dengan penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan. Wilayah tepian pantai cenderung rentan terhadap potensi bencana alam yang tinggi. Di kawasan Maluku Utara-Sangihe merupakan kawasan beresiko gempa, dan tsunami karena adanya gempa tektonik. Oleh karena itu diperlukan mitigasi berupa tindakan-tindakan untuk mengurangi atau meminimalkan potensi dampak negatif dari suatu bencana. Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini dalam bentuk memanfaatkan media komunikasi visual yang menjadi alternatif promosi atau iklan layanan masyarakat untuk mengedukasi anak sekolah berbasis kearifan lokal. Media online seperti media sosial efektif untuk dapat dijadikan sebagai media edukasi bagi anak.