Prameswari, Irma Galuh
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Nilai-Nilai Humanisme dalam Novel Namaku Alam Karya Leila Chudori Prameswari, Irma Galuh; Fauzan, Akhmad
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i2.5823

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merepresentasikan sisi positif dan negatif manusia berdasarkan nilai humanisme yang dikemukakan oleh Mangunwijaya. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik triangulasi untuk memastikan keabsahan data. Data pada penelitian disajikan melalui teks deskripsi yang merepresentasikan sisi positif dan negatif manusia sesuai dengan nilai humanisme yang dikemukakan oleh Mangunwijaya. Sumber data pada penelitian ini adalah novel Namaku Alam karya Leila Chudori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel Namaku Alam terdapat dua bentuk sisi manusia yakni sisi positif dan sisi negatif yang sesuai dengan nilai humanisme, kedua sisi tersebut terdiri dari lima sisi positif manusia dan enam sisi negatif manusia sesuai dengan teori humanisme Mangunwijaya. Sisi positif manusia muncul dalam bentuk sikap memiliki jiwa seni yang tinggi, suka tolong menolong dan bekerjasama, berhati lembut dan ramah, ikatan kekeluargaan yang kuat, dan memiliki kecerdasan yang cukup baik sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh-tokohnya dalam menghadapi kehidupan. Sebaliknya, sisi negatif manusia tampak melalui perilaku munafik, enggan bertanggungjawab, tidak memiliki prinsip yang kuat, boros, tidak mau bekerja keras, menormalisasi kekerasan fisik dan verbal, yang muncul sebagai respons terhadap tekanan sosial maupun pengalaman. Implikasi penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai karya sastra, mengembangkan penelitian sastra terhadap realitas kehidupan bermasyarakat dalam perspektif sosiologi sastra dan humanisme, serta relevansinya dengan realitas sosial dan kemanusiaan.
Representation of Anger through Nikita Mirzani’s Speech and Emotional Expression in the Hotman Paris Show Television Show 2019: Prameswari, Irma Galuh; Suroso, Eko
Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Vol. 4 No. 6 (2025): November 2025: in progress
Publisher : Raja Zulkarnain Education Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55909/jpbs.v4i6.936

Abstract

This study aims to describe the representation of anger through speech and emotional expression displayed by Nikita Mirzani in the Hotman Paris Show in 2019 with a psycholinguistic review. This phenomenon is interesting to study because it shows how language plays a role not only as a means of communication, but also as a medium of complex psychological expression. This study uses a descriptive qualitative approach with data sources in the form of video recordings of events that show emotional interactions between Nikita Mirzani and Elza Syarief. The data analyzed included verbal speech and nonverbal expressions, such as intonation, gestures, and facial expressions, with the analysis of Miles and Huberman’s interactive models. Jakobson’s theory of language function and Plutchik’s theory of emotion are used as interpretive bases for relating linguistic and psychological dimensions in the expression of anger. The results of the study show that Nikita Mirzani’s form of anger is represented through four types of speech, namely emotive, referential, connotative, and fatis. The four forms of speech are accompanied by emotional expressions in the form of high pitches, physiological changes, and aggressive gestures. Emotive speech marks an outpouring of spontaneous emotions, referential speech shows fact-based self-defense, connotative speech expresses symbolic attacks, and fatis speech serves to maintain the continuity of interaction. The implications of this study show that anger as a psycholinguistic phenomenon is a form of multimodal communication that involves the interaction between cognitive processes, emotions, and language. Practically, the results of this research can be a reference for media practitioners, public communicators, and language educators in understanding and managing emotional expressions so that communication in public spaces remains ethical, effective, and balanced.