Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi Kasus: Penerapan Pursed Lip Breathing (PLB) Pada Pasien Dengan Diagnosa Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) Miyani, Uus; Sulistyanto, Benny Arief; Mustaghfiroh
PROSIDING SEMINAR KESEHATAN MASYARAKAT Vol 1 No Oktober (2023): Seminar (NiCe-PHResComS - 1)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/pskm.v1iOktober.235

Abstract

Pendahuluan: Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) adalah suatu penyakit yang ditandai adanya obstruksi aliran udara yang disebabkan oleh bronkitis kronis atau empisema. Seorang pasien laki-laki usia 75 tahun menderita Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK). Pengkajian pasien didapatkan keadaan umum baik, sesak napas, wheezing dengan frekuensi napas 25 kali/menit, terdapat penggunaan otot bantu napas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penerapan Pursed Lip Breathing (PLB) pada Pasien dengan Diagnosa Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK). Metode: Studi kasus dengan mengelola satu pasien yang diberikan intervensi keperawatan berupa Pursed Lip Breathing (PLB) dengan durasi 4-6 detik. Implementasi dilakukan selama 3 hari setiap 2 jam setelah pemberian inhalasi uap dengan mengobservasi perubahan frekuensi pernapasan pada pasien dengan PPOK. Hasil: Terdapat penurunan frekuensi pernapasan dengan penurunan dari 25 kali/menit menjadi 20 kali/menit. Frekuensi napas membaik dan penggunaan otot bantu napas menurun dengan penerapan PLB yang sudah diterapkan selama 3 hari Simpulan: Terdapat penurunan respiratory rate dari 25 kali/menit menjad 20 kali/menit dengan saturasi oksigen mulai stabil dengan nilai 98% dan wheezing menurun serta batuk berkurang. Namun demikian, keterbatasan kasus ini adalah penurunan respiratory rate atau sesak pada pasien sangat mungkin dikarenakan efek dari obat mukolitik saat inhalasi uap dan tidak menggunakan pengkajian Dyspnea.
Pengaruh Latihan Range of Motion (ROM) Ekstremitas Bawah Terhadap Kekuatan Otot Pasien Stroke di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdadap Miyani, Uus; Arifiyanto, Dafid
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke adalah kondisi dimana pembuluh darah mengalami penyumbatan atau kerusakan pada pembuluh darah yang pecah akibat tekanan vaskuler yang meningkat.Stroke mengakibatkan kelemahan otot pada ekstremitas, sehingga diperlukan terapi pemulihan berupa latihan Range Of Motion (ROM). Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment. Pendekatan yang digunakan menggunakan pendekatan One Group Pre-test Post-test design. Penelitian ini menggunakan sampel 10 responden. Hasil pada penelitian ini diketahui bahwa hasil uji statistik Wilcoxon memperoleh hasil p value = 0,002 dimana nilai p value ? (<0,05) bahwa ada pengaruh latihan Range of motion (ROM) terhadap kekuatam otot pasien stroke di wilayah kerja puskesmas karangdadap. Dapat disimpulkan bahwa latihan ROM pada ekstremitas bawah pasien pasca stroke mampu meningkatkan kekuatan otot, sehingga ROM diharapkan dapat diterapkan pada pasien pasca stroke.