Pengembangan pariwisata pesisir pada dasarnya difokuskan pada pemandangan, karakteristik ekosistem, kekhasan seni budaya dan karakteristik masyarakat sebagai kekuatan dasar yang dimiliki oleh masing-masing daerah. Pelaksanaan studi diawali observasi lapangan meliputi pengamatan rona lingkungan fisik dan biotikdan pengamatan kondisi perairan serta sekilas aktifitas masyarakat sekitar. Pemetikan data lapangan meliputi pengukuran kedalaman perairan sekitar kawasan pesisir Pulau Klah dan sekitarnya. Pelaksanaan pemotretan udara meliputi kawasan pesisir Kueng Raya dan Teluk Sabang dengan memanfaatkan wahana UAV (Unmanned Aerial Vehicle), untuk mendapatkan informasi terkini mengenai tutupan lahan di wilayah kajian, serta melaksanakan pengambilan sampel air laut. Potensi pariwisata kawasan pesisir Pulau Klah dan sekitarnya dianalisis dengan menggunakan menggunakan pedoman penilaian analisis daerah operasi obyek dan daya tarik wisata alam dan sebagai parameter adalah: daya tarik (atraction), aksesibilitas dan sarana dan prasarana (amenity) dengan hasil bahwa kawasan tersebut layak dikembangkan sebagai kawasan pariwisata. Penyusunan konsep spasial dilaksanakan dengan mempertimbangkan hubungan/keterkaitan antar sub-kawasan, yakni tebaran keruangan daya tarik wisata, lokasi akomodasi, dan simpul jasa angkutan. Pariwisata berkelanjutan mengarah pada pengelolaan seluruh sumberdaya sedemikian rupa sehingga kebutuhan ekonomi, sosial, estetika dapat terpenuhi sekaligus memelihara integritas kultural, proses ekologi dan keanekaragaman hayati.