Indonesia sebagai negara kepulauan dengan garis pantai sepanjang 108.000 km memiliki tantangan strategis dalam mempertahankan kedaulatan wilayah laut. Kondisi geografis yang kompleks, termasuk keberadaan pulau terluar, variasi topografi pantai, dan dinamika cuaca serta gelombang laut, menuntut Pasukan Marinir memiliki strategi operasi pertahanan pantai yang adaptif dan efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kondisi geografis terhadap efektivitas operasi pertahanan pantai Pasukan Marinir. Metode penelitian menggunakan quantitative research dengan jumlah responden 50 personel Marinir yang memiliki pengalaman langsung dalam operasi pantai. Data diperoleh melalui kuesioner skala Likert dan studi dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan uji validitas, reliabilitas, regresi linier sederhana, serta uji t dan F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh indikator valid dan reliabel, koefisien regresi B=0,658, t-hitung=7,39>t-tabel=2,011 (p=0,000), dan F-hitung=54,62>F-tabel=4,04 (p=0,000). Koefisien determinasi R²=0,549 menunjukkan bahwa 54,9% variasi efektivitas operasi pertahanan pantai dapat dijelaskan oleh kondisi geografis. Temuan ini menegaskan bahwa karakteristik geografis Indonesia merupakan determinan utama keberhasilan operasi pertahanan pantai dan menjadi dasar strategis bagi perencanaan doktrin, taktik, dan kebijakan pertahanan maritim.