Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Penggunaan Toritatejoshi dalam Bahasa Jepang pada Lirik Lagu Betelgeuse Karya Yuuri Sabi'a, Siti; Hasanah, Luluk Ulfa; Sianipar, Ruth Yunita Putri
Mezurashii: Journal of Japanese Studies Vol. 6 No. 1 (2024): APRIL
Publisher : Japanese Department Faculty of Cultural Science Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/mezurashii.v6i1.10180

Abstract

Bahasa di berbagai negara memiliki struktur pembetukan kalimat yang berbeda, Bahasa Jepang memiliki partikel yang sangat penting peranannya dalam pembentukan kalimat. Bahasa Indonesia memiliki partikel yang sangat terbatas dan tidak seluas bahasa Jepang. Partikel dalam bahasa Jepang disebut joshi. Joshi digolongkan sebagai fuzokugo yang berarti jenis kata yang tidak dapat berdiri sendiri atau disebut morfem terikat. Joshi terbagi menjadi lima jenis yaitu (1) kakujoshi, (2) teidaijoshi, (3) toritatejoshi, (4) setsuzokujoshi, dan (5) shuujoshi. Artikel ini membahas salah satu jenis joshi yaitu toritatejoshi yang berasal dari teori Masuoka & Takubo, didukung dengan teori pendukung dari Isao Iori. Sumber data penelitian ini diambil dari lirik lagu Betelgeuse karya Yuuri. Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat sebagai pembelajar bahasa Jepang mengetahui komponen dan penggunaan toritatejoshi dalam kalimat. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Dalam lirik lagu Betelgeuse karya Yuuri terdapat sebelas kalimat yang memiliki unsur partikel berjenis toritatejoshi. Kesebelas kalimat tersebut memiliki empat partikel yang termasuk toritatejoshi yaitu は、も、だって、dan まで. Kata Kunci: Hinshi, Fuzokugo, Joshi, Toritatejoshi
Kriteria Diagnostik PTSD Tokoh Utama Setsuko dalam Anime Hotaru no Haka Karya Isao Takahata Sabi'a, Siti; Andari, Novi
Mezurashii: Journal of Japanese Studies Vol. 6 No. 1 (2024): APRIL
Publisher : Japanese Department Faculty of Cultural Science Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/mezurashii.v6i1.11000

Abstract

Setiap manusia memiliki ragam bentuk reaksi yang berbeda saat mengalami suatu peristiwa. Salah satunya adalah peristiwa traumatis. Peristiwa traumatis yang dialami individu dapat memicu adanya stres sehingga menyebabkan munculnya Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD). Anime Hotaru no Haka karya Isao Takahata menceritakan tentang tokoh utama Setsuko yang menunjukkan gejala PTSD dikarenakan peristiwa traumatis perang antar negara yang menyebabkan kematian keluarganya. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi sastra dengan tinjauan teori PTSD dalam DSM-5 yang diterbitkan oleh APA. Permasalahan yang diangkat ialah mengenai kriteria diagnostik peristiwa traumatis dan gejala PTSD pada tokoh utama Setsuko. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan dokumentasi teks yang diambil dari dialog dan monolog, serta tangkapan layar sebagai penguat untuk mengungkapkan hasil penelitian yang dipaparkan dalam bentuk kata. Pada kasus PTSD usia kurang dari 6 tahun, DSM-5 mengatakan bahwa terdapat 3 kriteria diagnostik peristiwa traumatis yang menjadi penyebab munculnya gejala PTSD yang terdapat 4 kategori gejala dengan masing-masing mempunyai ciri-ciri sebagai pembuktian munculnya gejala gangguan. Hasil penelitian yang ditemukan pada tokoh utama Setsuko yang berusia 4 tahun telah mengalami seluruh kriteria diagnostik peristiwa traumatis yaitu mengalami perang, menyaksikan kematian korban perang, dan mengetahui kematian keluarga akibat perang. Hal tersebut membuat Setsuko mengalami tiga gejala PTSD berupa gejala intrusi, perubahan negatif dalam kognisi, serta perubahan gairah dan reaktivitas. Kata Kunci: Kriteria Diagnostik, Peristiwa Traumatis, Gejala, PTSD, DSM-5