Lapas Kelas IIA Sragen memiliki platform digital seperti Shopee dan Instagram yang telah digunakan untuk pemasaran produk kegiatan upah, tetapi belum terjadi langkah-langkah strategi yang efektif dalam promosi dan penjualan. Disebabkan oleh terbatasnya sumber daya manusia, kurangnya keahlian teknis di bidang pemasaran digital, dan stigma sosial terhadap gaji. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana optimalisasi e-commerce untuk pemasaran produk kegiatan kerja pengemudi dan kendalanya di Lapas Kelas IIA Sragen. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif menggunakan metode pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa meskipun e-commerce berpotensi untuk mengoptimalkan pemasaran kegiatan kerja pengganti, implementasi e-commerce masih terbatas karena hambatan internal dan eksternal, seperti kurangnya sumber daya manusia yang fokus pada e-commerce, pengetahuan petugas yang masih minim, dan persaingan pasar yang ketat. Analisis menunjukkan bahwa strategi yang matang dan dukungan yang mampu, menjadikan e-commerce sebagai solusi efektif dan berkelanjutan untuk memasarkan produk hasil karya pemberdayaan, memberdayakan mereka, dan memberikan citra positif bagi Lapas Sragen. Kesimpulannya menunjukkan bahwa e-commerce dapat memaksimalkan pemasaran produk kegiatan kompensasi, menjadi alternatif pilihan dalam pemasaran di Lapas, dan dapat mengatasi sumber daya yang terbatas. Hal ini dapat dilakukan dengan peningkatan strategi digital, edukasi masyarakat, dan dukungan sarana dan prasarana serta kebijakan organisasi yang sangat penting agar e-commerce dapat dimanfaatkan secara maksimal guna memperluas pasar dan membangun citra positif produk secara berkelanjutan.