Stroke merupakan penyebab kematian dan disabilitas terbesar kedua di dunia. Insiden stroke meningkat sebesar 10% di negara berkembang. Stroke iskemik dianggap sebagai subtipe stroke yang paling umum sekitar 65% dari total kejadian stroke. Psoriasis merupakan penyakit inflamasi kronik yang dimediasi sistem imun, prevalensi psoriasis 0,14% di Asia Timur hingga mencapai 1,99% di Australia serta menyerang individu dari berbagai kelompok usia, laki-laki maupun perempuan. Pasien dengan psoriasis memiliki risiko stroke yang lebih tinggi daripada populasi umum, dan perjalanan penyakit yang lebih parah dapat meningkatkan risiko ini hingga 44%. Laporan kasus ini memaparkan pasien laki-laki usia 23 tahun dengan gejala kelemahan separuh tubuh kanan dengan riwayat psoriasis. Kami memaparkan kasus laki-laki 23 tahun dengan keluhan kelemahan separuh tubuh kanan sejak 2 minggu, pasien juga mengeluh sulit menelan dan suara pelo. Pemeriksaan fisik didapatkan paresis nervus kranialis VII dan XII dextra supranuklear, hemiparesis flaksid dextra grade 3/4, reflek patologis negatif. Pemeriksaan kulit menunjukkan lesi kulit berupa makula hingga plak hiperpigmentasi multiple, dengan skuama putih dipermukaan nya pada badan dan seluruh ekstremitas. Pemeriksaan laboratorium didapatkan hiperurisemia. Hasil pemeriksaan MRI kepala tanpa kontras menunjukan Multiple lesi T2/Flair hiperitens pada thalamus kanan, corona radiata-sentrum semiovale kanan kiri, basal ganglia kanan kiri cenderung ischemic infraction. Pasien diberikan citicolin, neuroaid, klopidogrel, asam folat, allopurinol dan melanjutkan terapi metotrexate. Psoriasis adalah penyakit inflamasi kronik yang tidak hanya berdampak pada kulit, tetapi juga meningkatkan risiko kardiovaskular termasuk stroke iskemik. Mekanisme inflamasi sistemik yang menyertai psoriasis berkontribusi terhadap disfungsi endotel dan pembentukan aterosklerosis, yang menjadi dasar patofisiologi stroke. Penatalaksanaan stroke dilakukan sesuai pedoman klinis terkini, dan terapi psoriasis tetap diprioritaskan untuk mencegah komplikasi vaskular di masa depan.