Purnama, Ade Sinta
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian tuberkulosis Purnama, Ade Sinta; Irianto, Torry Duet; Nuryani, Dina Dwi; Samino, Samino; Amirus, Khoidar
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 5 No 5 (2025): October Edition 2025
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v5i5.1349

Abstract

Background: Tuberculosis (TB) is an infectious disease that remains a public health problem. Community behavioral factors such as smoking, contact with TB patients, and not opening windows are suspected to contribute to the high incidence of TB. Controlling TB risk factors is one of the Indonesian government's strategies in developing a strategic plan to end TB. Therefore, monitoring risk factors in the community is crucial to inform policymakers in developing prevention programs. Purpose: To analyze the relationship between TB incidence factors. Method: This quantitative study used a case-control design. The sampling technique used purposive sampling, resulting in a sample of 120 respondents divided into 60 case groups and 90 control groups. Data analysis used the chi-square test and multiple logistic regression. Results: There was a significant association between smoking behavior (p=0.000; OR=5.500), contact with TB patients (p=0.000; OR=29.571), and not opening windows (p=0.000; OR=3.754) and TB incidence. Contact behavior with TB patients (p=0.000; OR=24.665) was the most dominant factor influencing tuberculosis incidence. Conclusion: There is a relationship between smoking behavior, contact with TB patients, and not opening windows and TB incidence.   Keywords: Contact with TB Patients; Opening Windows; Smoking Behavior; Tuberculosis.   Pendahuluan: Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Faktor perilaku hidup masyarakat seperti merokok, kontak dengan penderita TB, serta tidak membuka jendela rumah diduga berperan dalam tingginya kejadian TB. Salah satu strategis pemerintah Indonesia dalam mengembangkan rencana strategis untuk mengakhiri TB adalah mengendalikan faktor risiko TB, sehingga pemantauan faktor risiko di masyarakat sangat penting untuk memberi informasi kepada para pembuat kebijakan untuk pengembangan program pencegahan. Tujuan: Untuk menganalisis hubungan antara Faktor kejadian TB. Metode: Penelitian kuantitatif dengan rancangan case control. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, sehingga sampel diperoleh sebanyak 120 responden yang dibagi menjadi kelompok kasus sebanyak 60 responden dan kelompok kontrol sebanyak 90 responden. Analisis data menggunakan uji chi-square dan regresi logistik ganda. Hasil: Ada hubungan signifikan antara perilaku merokok (p=0.000; OR=5.500), kontak dengan penderita TB (p=0.000; OR=29.571), serta tidak membuka jendela (p=0.000; OR=3.754) terhadap kejadian TB. Perilaku Kontak dengan penderita TB dengan nilai (p=0.000; OR=24.665) merupakan faktor yang paling dominan yang dapat mempengaruhi kejadian tuberculosis Simpulan: Ada hubungan perilaku merokok, kontak dengan penderita TB, dan tidak membuka jendela terhadap kejadian TB. Kata Kunci: Kontak Penderita TB; Membuka Jendela; Perilaku Merokok; Tuberkulosis.
Pengabdian Masyarakat Tentang: Tatacara Meminta Layanan Visum Kepada Dokter Purnama, Ade Sinta; Fauzan, Abdul
Jurnal Abdimas Kedokteran & Kesehatan Vol 2, No 1 (2024): Volume 2 Nomor 1
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jakk.v2i1.14403

Abstract

Abstract: introduction: According to WHO in 2021, domestic violence is a problem that has very deep roots and occurs in all countries in the world. Domestic violence in America shows that every 9 minutes a woman becomes a victim of physical violence, and 25% of women are killed by their male partner. Formulation of the problem: Based on the background above, there are still many problems with victims who are suspected of having elements of a crime, so counseling is needed to the public about procedures for requesting visum et repertum services to doctors. Method: preparation and counseling activities. Results and discussion: polyclinic patients at one of the hospitals in the city of Bandar Lampung know how to request a post mortem et repertum service to a doctor. Conclusion: this is the patient and the patient's family regarding the procedure for requesting post mortem et repertum services to doctors to increase. Suggestion: The general public, especially polyclinic patients at one of the Bandar Lampung city hospitals, are getting more agile (immediately reporting) in asking for visum et repertum services to doctors if they experience criminal acts of violence.Keywords: victim, visum et repertum Abstrak: pendahuluan: Menurut WHO tahun 2021, kekerasan dalam rumah tangga merupakan permasalahan yang telah mengakar sangat dalam dan terjadi di seluruh negara  di dunia. KDRT di Amerika menunjukkan setiap 9 menit perempuan menjadi korban kekerasan fisik, dan 25% perempuan yang terbunuh  oleh pasangan laki-lakinya. Rumusan masalah: Berdasarkan latar belakang diatas masih banyak dijumpai permasalahan kepada korban yang dicurigai mengalami unsur tindak pidana sehingga diperlukan penyuluhan kepada masyarakat tentang tatacara meminta pelayanan visum et repertum kepada dokter. Metode: persiapan dan kegiatan penyuluhan. Hasil dan pembahasan: pasien poli pada salah satu rumah sakit di kota bandar lampung  mengetahui bagaimana tatacara meminta pelayanan visum et repertum ke dokter. Kesimpulan: ini pasien dan keluarga pasien tentang tata cara meminta pelayanan visum et repertum kepada dokter meningkat. Saran: Masyarakat umum khusus pasien poli salah satu rumah sakit kota bandar lampung semakin cekatan (segera melaporkan) dalam untuk meminta layanan visum et repertum kepada dokter apabila mengalami tindak kekerasan tindak pidana. Kata kunci: tindak pidana, visum et repertum