Perkembangan industri kuliner di Indonesia menunjukkan tren yang semakin kompetitif, didorong oleh meningkatnya jumlah pelaku usaha dan perubahan preferensi konsumen yang dinamis. Dalam situasi ini, kepuasan pelanggan menjadi faktor kunci yang sangat menentukan keberlangsungan dan pertumbuhan bisnis, termasuk bagi usaha kuliner tradisional seperti Restaurant Ayam Bekakak. Namun, pengelolaan data kepuasan pelanggan yang selama ini dilakukan secara konvensional sering kali bersifat subjektif dan tidak menghasilkan informasi yang dapat diolah secara sistematis. Hal ini menyebabkan sulitnya dalam pengambilan keputusan yang berbasis data (data-driven decision making). Oleh karena itu, dibutuhkan metode analisis yang mampu mengolah data kepuasan pelanggan secara lebih akurat dan objektif. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah dengan menggunakan metode data mining, khususnya algoritma C4.5. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa algoritma C4.5 mampu mengklasifikasikan tingkat kepuasan pelanggan dengan akurasi sebesar 96,15%, dengan nilai precision 100% dan recall 95,2%. Nilai ini menunjukkan bahwa model dapat memprediksi kepuasan pelanggan dengan tingkat kesalahan yang sangat kecil. Dari hasil confusion matrix, hanya satu data yang salah klasifikasi, di mana pelanggan yang sebenarnya “puas” terdeteksi sebagai “tidak puas”. Hal ini menunjukkan bahwa model memiliki kemampuan generalisasi yang tinggi dan kesalahan klasifikasi yang minim. Kesesuaian karakteristik data dengan algoritma C4.5.