Program edukasi debat yang diselenggarakan oleh Universitas Pelita Harapan Lippo Karawaci, yang diadakan di Sekolah Dian Harapan Daan Mogot adalah kegiatan pengajaran dengan upaya membekali siswa dengan kompetensi berdebat dan berargumen. Kegiatan ini bertujuan mendeskripsikan pengalaman penulis dalam edukasi debat pada siswa kelas 11 dengan fokus pada keterampilan membedakan fakta, opini, dan hoaks serta memberikan solusi untuk menyelesaikan kendala yang ada. Kemampuan menelaah informasi ini, menjadi salah satu kompetensi penting yang harus dimiliki pelajar, terutama dalam menghadapi arus informasi digital yang seringkali bercampur antara data valid, pandangan subjektif, dan disinformasi. Melalui metode pembelajaran berbasis debat, siswa dilatih untuk mengidentifikasi karakteristik fakta yang dapat diverifikasi, opini yang bersifat argumentatif, serta hoaks yang menyesatkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-reflektif dengan teknik observasi kelas, analisis tugas, dan refleksi guru. Hasil pembelajaran menunjukkan bahwa siswa kelas 11 lebih mampu mengenali kredibilitas sumber, menyusun argumen berdasarkan data, serta memberikan sanggahan yang kritis terhadap klaim yang tidak valid. Namun dalam pelaksanaannya, masih ditemukan kesulitan dalam membedakan opini dengan fakta terselubung, sehingga perlu adanya pendampingan lebih lanjut dan latihan fact-checking menggunakan sumber resmi. Temuan ini menegaskan bahwa dalam edukasi debat tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan kemampuan retorika, tetapi juga membentuk literasi informasi yang kuat. Dengan demikian, integrasi latihan membedakan fakta, opini, dan hoaks dalam edukasi debat dapat menjadi strategi efektif dalam membekali siswa menghadapi tantangan di era digital.