Permukiman padat penduduk seperti rumah susun memiliki potensi besar menjadi habitat ideal bagi tikus, yang merupakan vektor utama penyebaran berbagai penyakit menular. Tikus dapat merusak aspek fisik, estetika, hingga kesehatan lingkungan, sementara keberadaannya sering kali dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu, kelembapan, dan kondisi sarana sanitasi, khususnya Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepadatan tikus, mengidentifikasi jenis tikus dan ektoparasit pinjal, serta menilai faktor lingkungan yang memengaruhi keberadaannya di Rumah Susun Harum Tebet Jakarta Selatan tahun 2024. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan observasi lapangan, pemasangan perangkap tikus selama tiga hari (sebanyak 60 perangkap), identifikasi morfologi tikus yang tertangkap, serta pengukuran suhu, kelembapan, dan evaluasi konstruksi TPS menggunakan checklist. Hasil penelitian menunjukkan nilai success trap sebesar 43,3% dengan total 30 ekor tikus tertangkap, terdiri dari Mus musculus (60%), Rattus norvegicus (36,7%), dan Rattus tiomanicus (3,3%). Pemeriksaan ektoparasit pinjal tidak menemukan infestasi sehingga indeks pinjal bernilai 0. Faktor lingkungan menunjukkan suhu rata-rata 31,8°C, kelembapan 66%, serta seluruh TPS (8 lokasi) tidak memenuhi syarat konstruksi. Kesimpulannya, meskipun pinjal tidak ditemukan, tingginya kepadatan tikus dan buruknya kondisi sanitasi menandakan risiko kesehatan yang signifikan di lingkungan Rusun Harum Tebet.