This Author published in this journals
All Journal Jurnal Infomedia
Faisal, M Imam
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Implementasi Zero Trust Security Model Untuk Perlindungan Dns Dari Serangan Dns Spoofing Menggunakan Dns-Over-Https (Doh) Dan Ids. Faisal, M Imam; Wijaya, Alek; Fatoni, Fatoni; Ariyadi, Tamsir
Jurnal Infomedia: Teknik Informatika, Multimedia, dan Jaringan Vol 10, No 2 (2025): Jurnal Infomedia
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jim.v10i2.7748

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya ancaman terhadap keamanan jaringan, khususnya serangan Domain Name System (DNS) Spoofing yang memanfaatkan kelemahan pada proses resolusi DNS untuk mengarahkan pengguna ke tujuan berbahaya. Sistem DNS konvensional masih memiliki celah karena pertukaran data dilakukan tanpa enkripsi, sehingga rentan dimanipulasi. Oleh sebab itu, dibutuhkan pendekatan yang lebih adaptif dan berlapis. Salah satu strategi yang digunakan adalah Zero Trust Security Model (ZTSM) dengan prinsip “never trust, always verify,” yang dalam penelitian ini diintegrasikan dengan DNS-over-HTTPS (DoH) dan Intrusion Detection System (IDS) Snort. Metode penelitian dilakukan melalui implementasi DoH menggunakan dnscrypt-proxy pada VPS berbasis Ubuntu, serta konfigurasi Snort sebagai IDS untuk memantau dan mendeteksi lalu lintas DNS mencurigakan. Simulasi serangan dilakukan menggunakan Kali Linux sebagai mesin penyerang dengan mengirimkan permintaan DNS ke domain uji secure.test. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penggunaan DoH berhasil mengenkripsi komunikasi DNS, sehingga lalu lintas menjadi lebih aman. Di sisi lain, Snort mampu mendeteksi permintaan DNS yang tidak terenkripsi, meskipun efektivitasnya lebih terlihat pada protokol TCP dibandingkan UDP. Temuan ini mengindikasikan bahwa kombinasi Zero Trust Security Model, DoH, dan IDS dapat meningkatkan perlindungan DNS dari ancaman spoofing. Namun, optimalisasi lebih lanjut pada IDS masih diperlukan agar dapat memberikan deteksi yang konsisten pada semua jenis protokol komunikasi.