<![CDATA[Penelitian ini membahas penerapan model pembelajaran direct instruction dalam kegiatan pembelajaran tari di SMK Negeri 4 Bandar Lampung, khususnya dalam mengenalkan ragam gerak tari Sigeh Penguten kepada peserta didik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana model direct instruction diterapkan dalam pembelajaran seni budaya, khususnya terhadap pembelajaran tari. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran diterapkan melalui lima tahapan utama, yaitu orientasi, presentasi, latihan terstruktur, latihan terbimbing, dan latihan mandiri. Pada tahap orientasi, guru menjelaskan tujuan dan materi pembelajaran. Presentasi digunakan untuk menyampaikan informasi gerakan tari secara sistematis. Latihan terstruktur dilakukan dengan arahan langsung dari guru melalui metode demonstrasi. Latihan terbimbing berfokus pada perbaikan gerakan dengan koreksi dari guru secara tidak langsung menggunakan metode drill atau latihan berulang. Latihan mandiri memberi kesempatan peserta didik untuk berlatih secara individu atau dengan menggunakan metode tutor sebaya. Dalam empat kali pertemuan, guru hanya mampu menyampaikan enam dari total dua puluh dua ragam gerak tari. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran belum berjalan secara optimal dan sebaiknya dilakukan dengan lebih efektif agar lebih banyak ragam gerak yang dapat dikenalkan. Meskipun demikian, penerapan setiap tahapan dalam model pembelajaran tersebut telah membantu menciptakan proses belajar yang lebih terarah dan sistematis.Kata Kunci Model pembelajaran direct instruction:, seni tari]]>
