Artikel ini memiliki tujuan menganalisis hambatan yang dihadapi pendidik dalam mengelola kelas serta strategi yang diterapkan di Sekolah Dasar. Pengelolaan kelas menjadi aspek penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa. Terdapat berbagai hambatan yang ditemukan contohnya dari faktor guru, siswa, sarana prasarana, dan kurikulum. Dari faktor guru, meliputi kepemimpinan, metode pengajaran yang monoton, serta kurangnya pemahaman tentang perkembangan siswa. Faktor siswa terkait dengan perilaku siswa yang tidak tertib, kurangnya kesadaran akan hak dan kewajiban, serta dominasi atau favoritisme dari orang tua. Fasilitas sekolah yang kurang memadai, seperti ruang kelas yang kecil dan minimnya alat pendukung, juga menjadi penghalang dalam manajemen kelas. Di sisi lain, kurikulum yang kurang fleksibel menambah tantangan dalam menciptakan proses belajar yang optimal, salah satunya kurangnya kemampuan membaca. Analisis ini menggunakan metode SLR (Systematic Literature Review) dengan cara mengidentifikasi 28 artikel dari google scholar dan yang diterbitkan antara 2015-2025. Analisis data dilakukan dengan mnggunakan solusi yang diterapkan mencakup tindakan preventif, seperti memberikan pemahaman tentang disiplin kepada siswa dan menciptakan suasana belajar yang inklusif. Selain itu, tindakan korektif dilakukan untuk mengatasi perilaku menyimpang melalui bimbingan dan pemberian sanksi yang mendidik. Kolaborasi dengan pihak sekolah dan komite juga berperan penting dalam memperbaiki pengelolaan kelas. Penulis berharap artikel ini dapat menyumbangkan pemikiran bagi peserta didik dan pendidik dalam meningkatkan manajemen kelas dan memberikan masukan kepada sekolah untuk menyediakan fasilitas yang lebih baik. Penulisan artikel ini juga menekankan pentingnya kerja sama antara pendidik, peserta didik, dan orang tua dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang optimal.