Evaluasi daya dukung fondasi merupakan langkah penting dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek konstruksi. Fondasi yang kokoh merupakan kunci keberhasilan sebuah bangunan. Namun, variasi kondisi tanah di setiap lokasi konstruksi membuat evaluasi daya dukung fondasi menjadi sangat krusial. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan metode Allpile dengan metode lain untuk menentukan metode terbaik dalam memperkirakan daya dukung fondasi dan memastikan keamanan bangunan. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimen, survei, analisa data skunder dan metode kualitatif. Pengumpulan data di ambil dari perhitungan dari beberapa rumus yaitu rumus Meyerhof, Resse & Wright, Tomlinson dan Allpile. Hasil penelitian menunjukkan nilai kapasitas dukung tanah yang diperbolehkan untuk mendukung beban dari suatu bangunan menunjukkan nilai perbandingan pada kedalaman 6 meter, hasil Allpile (11,03 ton) cukup dekat dengan nilai dari metode Meyerhof (15,58 ton) dan Reese & Wright (12,65 ton), sedangkan di kedalaman 10 meter, Allpile menghasilkan 14,695 ton, yang masih berada dalam kisaran yang dapat diterima. Secara keseluruhan, metode Allpile menunjukkan perbedaan signifikan dalam daya dukung, terutama pada kedalaman lebih dalam, serta menawarkan kemudahan penggunaan dan analisis parameter tanah. Di tambah hasil persentase perbedaan dari penggunaan metode aplikasi dan manual dapat di lihat pada kedalaman 14 meter, metode Resse & Wright menunjukkan perbedaan sebesar 8,83%, yang lebih kecil dari 10%, sehingga hasil kalkulasi Allpile untuk kedalaman dan metode ini bisa dianggap akurat dan konsisten.