Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut Pada Balita Maghdalia; Pradiva Dwi Lestari; Merisa Rizki
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 12 No 2 (2022): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.088 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v12i2.319

Abstract

Menurut World Health Organization (WHO) kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dengan angka kematian balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup ialah 15%-20%. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) ialah infeksi saluran pernapasan yang berlansung sampai 14 hari. Faktor Penyebab kejadian ISPA yaitu umur balita, berat badan lahir dan status ASI ekslusif. Tujuaan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Umur balita, Berat Badan lahir dan Status ASI Ekslusif secara parsial dengan kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Terhadap Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sungailiat Kabupaten Bangka Tahun 2021. Jenis penelitian penelitian ini ialah jenis pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode survey analitik dengan Desain penelitiannya menggunakan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh balita yang berobat ke Puskesmas Sungailiat dari bulan Januari-Mei 2021 dengan berjumlah 420 Balita. Teknik sampling Systematic Random sampling dengan sampel 81 responden. Analisa data dengan Analisis Univariat dan Analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian ada hubungan antara umur balita (p value= 0,004), berat badan lahir (p value= 0,004) dan status ASI ekslusif (p value= 0,003) dengan kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Terhadap Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sungailiat Kabupaten Bangka Tahun 2021. Diharapkan Penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak terutama tempat penelitian agar dapat lebih meningkatkan pelayanan kesehatannya terutama dalam menangani kejadian ISPA.