Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Abortus di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2020 Khofifah Farawansya; Pradiva Dwi Lestari; Merisa Riski
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 22, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v22i1.1928

Abstract

WHO the incidence of abortion is ±10-15% of 6 million pregnancies. Abortion is the expulsion of products of conception that occurs at gestational age < 20 weeks and fetal weight ≤ 500 grams. Factors causing abortion are parity, maternal age, abortion history, education level and gestational gap. There are also other affecting factors, namely the predisposition to repeated abortions. The possibility of repeated abortions in a woman who has had abortions is three times or more. The goal of this study was to determine the relationship of parity, maternal age and gestational gap simultaneously with the incidence of abortion at Muhammadiyah Hospital Palembang in 2021. The design of this study used the analytical survey method with the Cross Sectional approach. The population in this study included all pregnant women with 0-6 months of gestation who came to examine their pregnancies at Muhammadiyah Hospital Palembang in January-May 2021, with the total of 718 people. Sampling technique was the Systematic Random sampling with the total samples of 88 respondents. Data analysis used the univariate analysis and bivariate data analysis. The results of the study showed that there was a relationship between parity (Pvalue = 0.040) and maternal age (Pvalue = 0.036) and there was no relationship between gestational gap (Pvalue = 0.059) with the incidence of abortion at Muhammadiyah Hospital Palembang in 2021. It is expected that the results of this study can be an overview for the health services workers to upgrade the quality of health, especially dealing with the incidence of abortion.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklamsia pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2021 Putri Ramadona; Pradiva Dwi Lestari; Hazairin Effendi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 22, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v22i1.1929

Abstract

In Indonesia, the MMR is still relatively high. In general, the main causes of death are complications of pregnancy/delivery, namely bleeding 42%, eclampsia/preeclampsia 13%, abortion 11%, infection 10%, prolonged labor/labor stuck 9% and other causes 15%. Preeclampsia is still a problem that threatens pregnancy, especially in developing countries. Risk factors that can increase cases of preeclampsia include parity, extreme age and disease history. The purpose of this study was to determine the factors that influence the incidence of preeclampsia in pregnant women at Muhammadiyah Hospital Palembang in 2021. Design Quantitative research using an analytical survey method with a cross sectional approach. The population in this study were all pregnant women who had their pregnancy checked at Muhammadiyah Hospital Palembang in 2021 from January-May a total of 718 mothers with a sample of 88 mothers who were randomly selected by random sampling. Data analysis used univariate and bivariate analysis. The results showed that there was a relationship between maternal age (Pvalue = 0.035), parity (Pvalue = 0.035) and gestational age (Pvalue = 0.004) with the incidence of preeclampsia in pregnant women at Muhammadiyah Hospital Plembang in 2021. In conclusion, there was a significant relationship between maternal age, parity, and gestational age with the incidence of preeclampsia at the Palembang Muhammadiyah Hospital in 2021. It is hoped that the results of this study can be an illustration for health care providers to improve health quality, especially dealing with the incidence of preeclampsia.
Faktor – faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Sectio Caesarea Anggun Permatasari; Satra Yunola; Rizki Amalia; Pradiva Dwi Lestari
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 12 No 2 (2022): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.765 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v12i2.318

Abstract

Persalinan Sectio Caesarea adalah suatu proses pembedahan melalui irisan pada dinding perut dan dinding rahim untuk melahirkan janin. Menurut World Health Organization standar rata-rata operasi SectioCaesarea sekitar 5-15 persen. Persalinan Sectio Caesarea di Indonesia masih sangat tinggi yakni berkisar antara 30 persen sampai 70 persen, baik di rumah sakit swasta maupun pemerintah. Ada berbagai faktor penyebab terjadinya persalinan sectio caesarea yaitu baik faktor indikasi medis maupun faktor lain baik dari ibu maupun bayinya, tapi hampir semuanya disebabkan oleh indikasi medis.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Ketuban Pecah Dini, Riwayat SectioCaesarea dan Preeklamsi dengan kejadian Sectio Caesarea di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2021. Desain penelitiankuantitatif menggunakan metode survey analitik melalui pendekatancross sectional. Populasinya adalah semua ibu bersalin di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2021 yang berjumlah 1.019 respoden dengan menggunakan teknik Systematic Random Sampling, didapatkan sampel 91 responden. Hasil penelitian dari analisis bivariat dari 91 responden terdapat hubungan Ketuban Pecah Dini didapatkan nilai (p. value = 0.045) dengan Kejadian SectioCaesarea, Riwayat SectioCaesarea didapatkan nilai (p.value = 0.005) dengan Kejadian SectioCaesarea, dan Preeklamsi didapatkan nilai (p. value = 0.019) dengan Kejadian SectioCaesarea di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2021. Diharapkan ibu hamil diberikan penyuluhan atau informasi tentang faktor resiko selama kehamilan dan cara mengatasinya sehingga dapat menimalisir Kejadian Sectio Caesarea.
Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut Pada Balita Maghdalia; Pradiva Dwi Lestari; Merisa Rizki
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 12 No 2 (2022): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.088 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v12i2.319

Abstract

Menurut World Health Organization (WHO) kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dengan angka kematian balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup ialah 15%-20%. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) ialah infeksi saluran pernapasan yang berlansung sampai 14 hari. Faktor Penyebab kejadian ISPA yaitu umur balita, berat badan lahir dan status ASI ekslusif. Tujuaan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Umur balita, Berat Badan lahir dan Status ASI Ekslusif secara parsial dengan kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Terhadap Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sungailiat Kabupaten Bangka Tahun 2021. Jenis penelitian penelitian ini ialah jenis pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode survey analitik dengan Desain penelitiannya menggunakan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh balita yang berobat ke Puskesmas Sungailiat dari bulan Januari-Mei 2021 dengan berjumlah 420 Balita. Teknik sampling Systematic Random sampling dengan sampel 81 responden. Analisa data dengan Analisis Univariat dan Analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian ada hubungan antara umur balita (p value= 0,004), berat badan lahir (p value= 0,004) dan status ASI ekslusif (p value= 0,003) dengan kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Terhadap Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sungailiat Kabupaten Bangka Tahun 2021. Diharapkan Penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak terutama tempat penelitian agar dapat lebih meningkatkan pelayanan kesehatannya terutama dalam menangani kejadian ISPA.
Hubungan Pengetahuan, Sumber Informasi dan Perilaku tentang Kesehatan Gigi dan Mulut pada Ibu Hamil Indah Septia Ningsi; Pradiva Dwi Lestari; Titin Dewi Sartika Silaban
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 13 No 1 (2023): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.574 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v13i1.357

Abstract

Kehamilan menyebabkan perubahan fisiologis pada ibu hamil antaranya di rongga mulut. Perubahan di rongga mulut dipengaruhi oleh sistem hormonal karena peningkatan hormon estrogen dan progesterone bersamaan dengan faktor iritasi lokal di dalam rongga mulut sering terjadi pada ibu hamil yaitu gigi berlubang penyebabnya yaitu kurangnya perawatan gigi dan mulut. Tujuan penelitian untuk melihat hubungan pengetahuan sumber informasi dan perilaku pada ibu hamil dengan kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan di Puskesmas Pangkalan Balai Kabupaten Banyuasin III. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan survey cross sectional. Populasinya seluruh ibu hamil yang berkunjung di Puskesmas pangakalan Balai, dan sebanyak 34 orang sampel yang diambil dengan teknik non probability berupa accidental sampling. Penelitian ini menggunakan instrument berupa kuesioner kesehatan dan gigi dan mulut dan pemeriksaan OHI-S (Simplified Oral Hygiene Index). Hasil analisis univariat dan bivariat didapatkan responden kesehatan gigi dan mulut baik sebanyak 19 responden (55.9%). Responden dengan pengetahuan baik sebanyak 21 responden (61.8%), Responden dengan sumber informasi baik sebanyak 16 responden (47.1%). Serta responden dengan perilaku baik sebanyak 21 responden (61.8%). Dari uji Chi Square ada hubungan yang bermakna antara Pengetahuan dengan kesehatan gigi dan mulut dengan p-value=0,021. Terdapat hubungan perilaku antara kesehatan gigi dan mulut p- value=0,049. Serta tidak terdapat hubungan antara sumber informasi dengan kesehatan gigi dan mulut p-value=0,28. Terdapathubungan pengetahuan, perilaku dan tidak ada hubungan antara sumber informasi dengan kesehatan gigi dan mulut.Diharapkan petugas kesehatan dapat memberikan edukasi kepada ibu hamil tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan.