Anemia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius. Pemerintah Indonesia telah menjalankan program suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri dan wanita usia subur. Namun, tingkat kepatuhan konsumsi TTD masih rendah. Penelitian ini bertujuan menilai efektivitas edukasi kesehatan dalam meningkatkan perilaku konsumsi TTD pada remaja SMA. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan metode quasy-eksperimental pre-posttest with control group. Penelitian di lakukan di SMA Negeri 2 Demak pada bulan April 2025. Jumlah sampel adalah 69 responden, dengan teknik sampling purposive sampling. Kriteria Inklusi: siswi kelas 10, bersedia mengikuti seluruh tahapan penelitian. Kriteria Eksklusi: siswi yang memiliki riwayat penyakit kronis atau gangguan kesehatan serius, tidak mengikuti edukasi, tidak hadir saat evaluasi, dan tidak memberikan persetujuan untuk berpartisipasi dalam penelitian. Instrumen menggunakan kuesioner kejadian anemia dan perilaku konsumsi tablet tambah darah. Analisis univariat untuk mendeskripsikan distribusi setiap variabel penelitian secara terpisah. Untuk mengetahui perbedaan pre dan postest digunakan uji wilcoxon, sedangkan untuk mengetahui efektifitas edukasi menggunakan uji Mann Whitney Test. Penelitian menunjukkan bahwa sebelum intervensi, sebagian besar siswi baik pada kelompok intervensi (52,6%) maupun kontrol (76,3%) belum mengonsumsi TTD sesuai anjuran. Setelah edukasi kesehatan, perilaku konsumsi TTD pada kelompok intervensi meningkat signifikan hingga 97,4% sesuai anjuran, sedangkan kelompok kontrol tidak mengalami perubahan berarti. Uji statistik menunjukkan adanya pengaruh signifikan edukasi kesehatan terhadap perilaku konsumsi TTD (p = 0,000).