Penelitian ini berjudul “Makna Sosial Di Balik Fenomena Anak Penjaja Makanan: Studi Etnografi Pekerja Anak Di Kota Padang Panjang.” Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang melatarbelakangi keterlibatan anak-anak dalam pekerjaan sebagai penjaja makanan di Kota Padang Panjang serta menganalisis dampak sosial, pendidikan, dan psikologis yang ditimbulkan dari aktivitas tersebut. Kajian ini menggunakan teori fenomenologi Alfred Schutz untuk memahami makna subjektif tindakan sosial anak-anak pekerja, serta teori kemiskinan kultural Oscar Lewis sebagai kerangka analisis terhadap kondisi sosial-ekonomi keluarga yang melatarbelakanginya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Data diperoleh melalui teknik observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi lapangan, yang kemudian dianalisis secara deskriptif-interpretatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat faktor utama yang mendorong anak-anak bekerja sebagai penjaja makanan, yaitu keterbatasan ekonomi keluarga, rendahnya tingkat pendidikan orang tua, faktor kebiasaan yang diwariskan, serta kondisi lingkungan rumah yang kurang kondusif. Keterlibatan anak-anak dalam aktivitas menjajakan makanan berdampak signifikan terhadap kehidupan mereka, meliputi terganggunya proses pendidikan formal, penurunan kondisi kesehatan akibat kelelahan dan paparan lingkungan kerja, serta munculnya risiko kekerasan fisik dan psikologis. Temuan ini menunjukkan bahwa fenomena pekerja anak di Kota Padang Panjang tidak hanya berkaitan dengan aspek ekonomi, tetapi juga mencerminkan dinamika sosial dan budaya kemiskinan yang kompleks.