Gas beracun (fumes) yang dihasilkan dari peledakan tambang emas terbuka ini berbahaya dan terbentuk akibat pembakaran tidak sempurna. Studi ini mengukur jenis dan jumlah fumes serta mengevaluasi metode pengukuran yang tepat dan aman. Hasilnya menunjukkan bahwa campuran bahan peledak yang kurang tepat dapat meningkatkan produksi fumes. Pengukuran gas dilakukan dengan menggunakan gas detector yang diletakkan pada drone. Hasil pengukuran gas beracun (fumes) ditemukan kadar karbon monoksida CO sebesar 9 ppm dam hidrogen sulfida H₂S 0 ppm, hasil gas beracun yang dihasilkan cukup rendah. Kadar fumes ini dipengaruhi oleh suhu lubang ledak dan perbedaan antara rencana dan pelaksanaan peledakan, terutama kedalaman lubang ledak. Berdasarkan hasil pengukuran ini, dapat disarankan untuk waktu tunggu pekerja sebelum melakukan pemeriksaan pasca-peledakan guna memastikan keamanan dapat dilakukan satu menit setelah peledakan dilakukan. The toxic gases (fumes) produced by blasting an open-pit gold mine are hazardous and are formed by incomplete combustion. This study measured the type and amount of fumes and evaluated appropriate and safe measurement methods. The results show that improper explosive mixtures can increase the production of fumes. Gas measurements were taken using a gas detector mounted on a drone. The results of the measurement of toxic gases (fumes) found carbon monoxide CO levels of 9 ppm and hydrogen sulfide H₂S 0 ppm, the results of toxic gases produced are quite low. The level of fumes is influenced by the blast hole temperature and the difference between the plan and the blasting execution, especially the depth of the blast hole. Based on the results of these measurements, it can be suggested that the waiting time for workers before conducting a post-blast inspection to ensure safety should be one minute after blasting.