Zalma, Amylia
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Gambaran Stres Akademik pada Mahasiswa Tingkat Akhir: Analisis Aspek Biologis dan Psikososial Berdasarkan Gender Zalma, Amylia; Yendi , Frischa Meivilona; Netrawati, Netrawati; Putriani, Lisa
Edukasiana: Jurnal Inovasi Pendidikan Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : Papanda Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56916/ejip.v4i4.2574

Abstract

Stres akademik merupakan fenomena umum yang dialami mahasiswa tingkat akhir, terutama saat menghadapi skripsi, ujian komprehensif, dan tuntutan transisi menuju dunia kerja. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan biologis, psikologis, emosional, maupun perilaku, sehingga penting untuk dikaji secara mendalam. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tingkat stres akademik mahasiswa akhir Universitas Negeri Padang ditinjau dari aspek biologis dan psikososial, serta menganalisis perbedaan berdasarkan jenis kelamin. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Sampel penelitian berjumlah 382 mahasiswa angkatan 2021 yang dipilih melalui proportional random sampling. Instrumen berupa kuesioner skala likert yang disusun berdasarkan teori stres akademik mencakup dimensi biologis, kognitif, emosional, dan perilaku. Instrumen telah diuji validitas dan reliabilitas dengan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,902. Data dikumpulkan secara daring dan luring, kemudian dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan uji independent sample t-test dengan bantuan SPSS versi 30. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum tingkat stres akademik mahasiswa akhir berada pada kategori sedang (54,45%). Dilihat dari dimensinya, stres biologis dominan berada pada kategori rendah, sedangkan aspek kognitif, emosional, dan perilaku cenderung berada pada kategori sedang. Analisis perbedaan berdasarkan jenis kelamin menunjukkan adanya perbedaan signifikan, di mana mahasiswa laki-laki memiliki tingkat stres lebih tinggi dibandingkan mahasiswa perempuan. Kesimpulannya, stres akademik pada mahasiswa akhir merupakan fenomena yang nyata dan perlu mendapatkan perhatian serius. Implikasi penelitian ini menegaskan pentingnya layanan bimbingan dan konseling di perguruan tinggi, khususnya melalui layanan informasi, konseling individual, dan bimbingan kelompok untuk membantu mahasiswa mengelola stres akademik secara adaptif.