Mengajarkan sastra, dan khususnya puisi, di sekolah sangat penting. Puisi berfungsi sebagai alat bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir, kecerdasan emosional, dan kesadaran mereka akan situasi kemanusiaan, selain menyediakan jalan keluar untuk pemahaman dan kesenangan. Para peneliti berangkat untuk menjawab tiga pertanyaan: (1) bagaimana partisipasi dalam komunitas sastra memengaruhi kemampuan siswa untuk menulis puisi? (2) apa peran kegiatan komunitas dalam kemampuan siswa untuk menulis puisi? (3) apa peran minat sastra siswa dalam kemampuan mereka untuk menulis puisi? Hasilnya menunjukkan bahwa (1) skor sering untuk minat sastra adalah 3,87, skor baik untuk keterlibatan komunitas sastra adalah 3,58, dan skor 4,34 untuk keterampilan menulis puisi juga dalam kategori baik. Untuk memastikan bahwa siswa memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk menulis puisi, nilai frekuensi menunjukkan bahwa kegiatan komunitas sastra yang bertujuan untuk menumbuhkan minat telah dilaksanakan secara efektif. (2) Berdasarkan berbagai uji statistik, (1) Tendapat 3,87 untuk minat sastra, 3,58 untuk keterlibatan komunitas sastra, dan 4,34 untuk bakat menulis puisi, yang semuanya baik. Untuk memastikan bahwa siswa belajar bagaimana membuat puisi, kegiatan komunitas sastra yang mencoba untuk menarik minat mereka telah terbukti berhasil, menurut nilai frekuensi. (2) Berbagai uji statistik telah menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara minat sastra dan keterampilan menulis puisi, sebagaimana ditunjukkan oleh (1) nilai signifikansi 0,017 < 0,05 dan t hitung = -2,552, yang berkontribusi 20,6% pada keterampilan menulis puisi, dan (2) nilai signifikansi 0,029 < 0,05 dan t hitung = 2,313, yang berkontribusi 17,8%. (3) Kemampuan siswa kelas delapan di SMP Siti Aisyah Bukulasa untuk menulis puisi sangat terkait dengan minat mereka dalam sastra dan keterlibatan mereka dalam komunitas sastra. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi 0,02 < 0,05 dan nilai F hitung sebesar 7,612. Selain itu, keaktifan dalam komunitas sastra dan kecintaan yang tulus terhadap sastra berkontribusi sebesar 31,3% terhadap keterampilan seorang penyair.